JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Pengasapan ikan Desa Wonosari, Kecamatan Bonang dikembangkan dengan konsep one village one product (OVOP). Konsep yang mengacu gerakan revitalisasi ekonomi berbasis regional atau daerah ini menjadi acuan pengelolaan pengasapan ikan di kampung tersebut.
Penggagas Pengasapan Ikan “Asap Indah” Wonosari, Juyamin mengatakan, konsep tersebut dipakai karena pengembangan pengasapan ikan semakin maju. “Kedepan, kita pastikan bahwa daya beli masyarakat terhadap ikan hasil laut makin tinggi. Ini kalau kita bandingkan dengan komoditas lain seperti ayam justru trennya turun hingga 30 persen. Maka, ikan laut menjadi solusi dalam pengembangan pengasapan ikan,”katanya.
Menurutnya, pengasapan ikan Wonosari telah mampu menguasai pasar di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Karena itu, konsep Ovop akan terus dikembangkan. “Memang kendalanya adalah usaha kecil menengah (UKM) seperti ini sulit diajak maju bareng (bersama). Sebab, antar UKM saling bersaing terus menerus. Solusinya, dengan konsep Ovop itu akan mengurangi persaingan yang tidak sehat,”ujar Juyamin.
Seperti diketahui, pengasapan ikan Wonosari menjadi andalan Kabupaten Demak dalam penyediaan produksi ikan asap. Karenanya, dengan adanya Ovop tersebut akan membuat peluang usaha ikan asap semakin besar dan jadi percontohan nasional. “Pengasapan Wonosari bisa besar seperti ini lantaran daerah lain pengasapannya tidak bisa berkembang. Karena itulah, pengasapan ikan di Demak didaulat mewakili tingkat nasional di bidang pengasapan ikan,”katanya.
Menurutnya, daerah lain seperti Jepara, Boyolali dan daerah lain yang dibantu dengan pembangunan tempat pengasapan sulit berkembang sehingga cenderung tidak aktif berkegiatan. Namun, pengasapan Wonosari tiap hari selalu aktif dalam memproduksi ikan asap dengan pemasaran yang luas.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Pemkab Demak, Fathkutrrahman terus mendorong supaya pengasapan ikan Wonosari bisa menjadi percontohan nasional. “Wonosari menjadi andalan kita terkait hasil ikan asap secara nasional,”ujarnya.(*)
