27.5 C
Semarang
Rabu, 29 Oktober 2025

Pengusaha Karaoke Paradise Bandungan Diduga Korban Doxing Oknum Wartawan

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Dugaan doxing dialami pengusaha karaoke Paradise Bandungan, Kabupaten Semarang. Iba Wancaya atau Ibo (48) mengalami nasib mengenaskan tersebut akibat ulah dua oknum yang mengaku sebagai wartawan.

Akibat perbuatan keduanya dengan membuat video menarasikan dirinya menghina agama Islam dan santri, Ibo merasa malu dan dirugikan oleh perbuatan oknum yang membuat video menjelek-jelekkan dirinya.

“Kronologinya kedua oknum bersama teman-temannya minta dilayani free karaoke. Ada bukti kwitansi pelayanan karaoke yang mereka gunakan. Itu tidak dibayar alias gratis semua. Manager saya menghubungi saya karena mereka minta gratis, saya lantas menemuinya mereka,” ujarnya kepada Jateng Pos, kemarin.

“Dalam obrolan yang seharusnya bersifat pribadi karena kadang saya banyak bercanda, banya membual, ternyata itu dijadikan konsumsi publik untuk diberitakan disebar-luaskan. Ini benar-benar doxing. Mereka juga sempat minta tanggapan saya terkait santri, saya jawab saya tidak paham santri, saya ini bukan santri. Saya ini pengusaha karooke kok ditanya soal santri,” tegasnya.

Baca juga:  Omset Intip Goreng Suharto Meningkat Berkat Oven Manual Kreasi Sendiri

“Persoalan ini sudah didamaikan di Polsek Bandungan. Tapi untuk mencabut video yang sudah disebarkan permintaan mereka nilainya sangat-sangat tinggi. Saya tidak mampu. Sudah saya tawarkan kasi Rp 10 juta tapi ditolak,” ungkapnya.

Klarifikasi

Menanggapi perihal video yang beredar menarasikan dirinya menjelek-jelekan umat islam dan santri. Ibo melalui video yang diunggah menyampaikan klarifikasi berikut ini:

“Pada umat Islam seluruh Indonesia khususnya Bandungan, pada dasarnya saya tidak mengatakan yang buruk, saya sendiri atas nama Allah, Islam, Sahadat pegangan saya. Namun saya mengatakakan bahwa saya ini berprilaku memang tidak baik, tidak melakukan Islam yang sempurna. Saya mempunyai sifat asu, bajingan, saya punya sifat ke karaoke karena berhubungan dengan tempat usaha, saya menjunjung tinggi nilai-nilai islam. Jadi pada umat islam yang tersingung dengan pemberitaan-pemberitaan yang dimaksud asu bajingan itu saya sendiri perilaku saya sendiri”.

“Kepada para santri umat Islam saya mengklarifikasi saya menyinggung santri, tentang hebatnya hari santri yang tahu santri endiri, saya tidak pernah nyantri, saya pengusaha karaoke Bandungan tidak tahu tepat bahwa hari itu Hari Santri. Pertanyaan itu diberikan pada orang yang tidak tepat pada waktu yang kurag tepat. Pada saat itu saya ditanya seorang oknum wartawan, saya tidak tahu hari itu Hari Santri saya juga tidak tahu apa hebatnya Hari Santi. Saya pengusaha karoke tidak tahu kalau hari itu Hari Santri” (muz)


TERKINI


Rekomendasi

...