25.9 C
Semarang
Rabu, 12 November 2025

Hadir di Save Rawa Pening #7, Bupati Semarang Edukasi Kelestarian Alam



JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Ribuan relawan bersama masyarakat dan anggota TNI-AD bergotong-royong membersihkan gulma air eceng gondok dalam kegiatan “Save Rawa Pening #7”, yakni gerakan peduli alam Rawa Pening yang kini menjadi agenda rutin bagi masyarakat sekitar danau Rawa Pening Kabupaten Semarang.

Mereka bahu-membahu membersihkan hamparan eceng gondok dengan menggunakan perahu ponton juga dengan perahu tradisional. Koordinator Lapangan kegiatan Save Rawa Pening #7 sekaligus anggota Forkom Relawan Lintas Komunitas (Relinko) dan Damkar Kabupaten Semarang, Sugiyarto mengatakan, eceng gondok pertumbuhannya sangat cepat

Dalam waktu sepekan, satu tunas bisa berkembang menjadi tujuh tunas baru. Jika dibiarkan, enceng gondok berpotensi menutupi seluruh permukaan air dan menghambat cahaya matahari, menurunkan oksigen, dan membahayakan nelayan.

“Kalau angin besar datang, tumpukan eceng gondok bisa menghimpit perahu nelayan. Mereka bisa terjebak di tengah danau. Kegiatan pembersihan danau dari eceng gondok memang harus dilakukan secara intens,” jelasnya.

Para relawan memfokuskan pembersihan di kawasan Desa Kebondowo, seluas sekitar 4–5 hektare, tepat di sisi barat dermaga Bukit Cinta. Dari luas keseluruhan danau Rawa Pening sekitar 2.670 hektar.

Baca juga:  Forum Media Sapa, Bentuk Komitmen Media dan Pemerintah Kota Semarang Cegah Kekerasan terhadap Anak

“Eceng gondok yang sudah terkumpul kemudian kami angkut ke lahan milik PTPN untuk diolah menjadi pupuk kompos tanaman kopi, sebagian lagi dibawa ke TPA Blondo Bawen,” jelas Sugiyarto.

Menurutnya, kegiatan itu melibatkan lebih dari 1.000 relawan, mulai dari TNI AD, Polri, Forkom Relinko, Pemkab Semarang, hingga warga dari empat kecamatan di sekitar danau. Sejumlah alat berat dan armada air dikerahkan, meliputi tujuh unit Berky (kapal pendorong gulma), empat unit ponton, dan perahu LCR (Landing Craft Rubber).

Kegiatan dihadiri Aster Kasad TNI-AD, Mayjen TNI Rachmad Zulkarnaen, Aster Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf I Gede Setyawan, Danrem 073/Makutarama Kolonel Arm Ezra Nathanael, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Semarang.

Bupati H Semarang Ngesti Nugraha di dermaga lokasi wisata Bukit Cinta Rawa Pening menuju perahu ponton turut bersih-bersih eceng gondok. FOTO:MUIZ/JATENGPOS

Sementara, Bupati H Semarang Ngesti Nugraha turut turun ke danau membaur dengan para relawan. Dari atas kapal ponton pembersih, Bupati dan pejabat TNI-AD bahu-membahu turut menarik rumpun-rumpun eceng gondok menggunakan gancu ke atas konveyor. Memindahkan sampah eceng gondok ke atas perahu.

Ditemui usai kegiatan, Bupati Ngesti Nugraha mengungkapkan, selain sebagai bentuk dukungan kepada para relawan, hal itu ia lakukan untuk mengedukasi masyarakat.

Baca juga:  Cak Imin Lounching SOP Penanganan Kekerasan Seksual di Pesantren Putri, Ponpes Al Mubarok, Mranggen

“Kelestarian dan keberlanjutan danau Rawa Pening cukup penting. Itu harus terus kita jaga serta wariskan kepada anak cucu yang akan datang,” ungkapnya kepada awak media.

Dari aspek sosioekonomi, kata Ngesti, danau Rawapening dengan kekayaan sumber daya di dalamnya merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Baik bagi sektor perikanan, pertanian, pariwisata, dan lain sebagainya.

“Belum lagi dari aspek budaya dan sebagainya. Jika danau Rawa Pening ini bersih dari eceng gondok, maka sumber daya perikannya akan semakin melimpah. Maka nelayan Rawa Pening akan bisa mendapatkan hasil yang semakin banyak,” ujar Bupati

Demikian halnya jika danau alam ini bersih dari gulma air tersebut. Maka, lanjut Ngesti, danau Rawa Pening akan menjadi lebih menarik dan sektor pariwisatanya akan bangkit karena semakin banyak wisatawan berdatangan.

“Hingga pada akhirnya, ekonomi akan bergerak dan semakin menggeliat. Maka segenap masyarakat yang ada di sekitar danau Rawa Pening ini juga akan semakin sejahtera,” tandasnya. (muz)



TERKINI


Rekomendasi

...