26 C
Semarang
Selasa, 16 Desember 2025

PHRI Respon Positif Kebijakan Pemerintah

PPKM Industri Pariwisata

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG  – Menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Semarang, mengakui akan ada dampak dari kebijakan yang akan diberlakukan di Jawa-Bali mulai 11 – 25 Januari 2020.

Benk Mintosih Wakil Ketua PHRI Semarang, mengatakan, untuk okupansi kamar hotel memang sudah berpengaruh sejak awal pandemi. Sedangkan untuk PPKM pengaruhnya terasa pada kegiatan rapat dan pertemuan.

“Untuk tamu menginap memang berkurang dibanding sebelum pandemi. Kalau libur akhir tahun kemarin sekisaran 60 sampai 75 %, kalau tahun lalu 100%,” kata Benk saat dihubungi Jateng Pos, belum lama ini.

“Kalau Januari  baru kisaran  15 sampai 20% . Hotel dikatakan sehat jika tingkat huni mulai diangka 60%,” imbuhnya.

Baca juga:  Tersangka Pembunuhan Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Mengaku Gauli Korban

Terkait dampak PPMK, menurut Benk mempengaruhi jumlah perjalanan yang ditunda dan itu juga berpengaruh pada pertemuan atau rapat di hotel. Banyak yang sudah dibatalkan karena selama dua minggu PPKM tidak ada pertemuan, namun Benk belum tahu detail jumlahnya.

“Secara umum banyak yang dibatalkan. Walaupun Januari memang biasanya belum banyak meeting. Ya, kita mendukung itu kan arahan dari pusat. Semoga setelah ini kita bisa bergerak bersama-sama,” ujarnya.

PHRI Kota Semarang, berharap ada stimulus untuk perhotelan karena adanya dampak Pandemi. Benk, mencontohkan stimulus bisa berupa pembebasan pajak misal bulan Januari. Stimulus pernah diberikan pemerintah dan itu sangat membantu.

“Yang perlu dilakukan itu stimulus, misal Januari bebasin pajak atau ada kebijakan lainya yang menyangkut beban operasional. Dan kami tetap mendukung kebijakan positif pemerintah untuk kebaikan bersama,” katanya.

Baca juga:  Ekonomi Jateng Tumbuh 5,37 Persen, Melebihi Nasional

Sementara itu PPKM akan dilakukan di beberapa daerah di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan dampak ekonomi dan pariwisata memang ada, namun PPKM bukan pelarangan kegiatan namun pembatasan kegiatan.

“Pariwisata mohon maaf ya, anda akan rugi. Itu kita omongkan, kita jangan tipu-tipu lagi. Sebab kalau kemudian tenang ya anda masih akan oke, enggak mungkin,” kata Ganjar via daring, belum lama ini. (ucl)



TERKINI


Rekomendasi

...