JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Grab, aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara menghadirkan program “Grab Untuk Kamu” dalam rangka memperingati Hari Perawat Nasional pada 17 Maret 2020.
Sebagai apresiasi dan dukungan kepada perawat dan garda terdepan dalam memerangi COVID-19 yang berkepanjangan. Melalui program ini, Grab bekerja sama dengan Enesis untuk membagikan ribuan paket perlengkapan kebersihan dan kesehatan untuk anggota Satuan Gugus Tugas COVID-19, dokter, perawat, dan mitra pengemudi di kota Semarang.
Program ini juga dihadirkan di 5 kota lainnya yakni Yogyakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, dan Palembang dengan membagikan total 10.000 paket perlengkapan kebersihan dan kesehatan. Richard Aditya, Director of West Indonesia, Grab Indonesia menyampaikan, misi GrabForGood selalu mencari cara dalam memastikan masyarakat bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital.
“Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Perawat Nasional. Kami bekerja sama dengan mitra bisnis yang ingin memberikan apresiasi kepada para garda terdepan, termasuk perawat, dokter, anggota Satgas COVID-19 dan juga mitra pengemudi yang telah terus berjuang memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di tengah pandemi,” ujarnya, belum lama ini.
Kegiatan sosial tersebut, diharap dapat berdampak besar bagi mereka yang telah berdedikasi dalam melayani kebutuhan masyarakat dan turut berkontribusi dalam jalannya perekonomian daerah. Ribuan paket perlengkapan kebersihan dan kesehatan akan dibagikan kepada anggota Satgas COVID-19, dokter, perawat, dan mitra pengemudi. Paket ini terdiri dari masker, antiseptik, hand sanitizer, multivitamin, dan minyak angin. Secara khusus bagi tenaga medis, paket akan diberikan kepada dokter dan perawat di 17 rumah sakit di Semarang termasuk RSUP Dr. Kariadi.
“Kami akan terus berinovasi dan berupaya dalam mendukung pemerintah pusat maupun lokal serta para garda terdepan yang tidak kenal lelah dalam memerangi COVID-19. Mari bersama bergotong royong untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dan mendukung jalannya roda perekonomian di Indonesia,” pungkas, Richard Aditya. (ucl/muz)