JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Seharusnya di bulan Juni, secara patron hitungan iklim di Indonesia, sudah memasuki musim kemarau. Namun belakangan berbeda, khususnya di Kota Semarang.
Di Kota Atlas ini meskipun memasuki musim kemarau, namun yang terjadi adalah cuaca berawan dan bahkan masih sering hujan. Terutama menjelang sore hingga malam hari.
Fenomena cuaca ini dibenarkan oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko. Berdasarkan analisanya, kondisi ini dikarenakan suhu muka laut di wilayah Indonesia yang sedang hangat.
“Khususnya di wilayah selatan Jawa sedang hangat sekali,” ujar Iis, Minggu (20 /6).
Suhu yang hangat tadi, dikatakan Lilis juga bisa menyebabkan tingginya penguapan air laut. Dari kondisi itu otomatis bisa mendukung proses pembentukan awan. Lalu uap air tadi, dibawa oleh angin timur menuju daratan.
Proses pembentukan awan tadi jadi satu penyebab kenapa Semarang hujan meskipun masuk musim kemarau. Kondisi seperti ini kata Lilis bukan satu hal yang aneh, namun wajar-wajar saja.
Lilis menambahkan bahwa secara wajar memang suhu muka laut yakni normal menuju dingin. Kondisi ini sudah dipantau oleh BMKG pantau sejak beberapa minggu belakangan.
“Perkiraan saya karena sirkulasi air laut hangat dari wilayah Utara Ekuatornya yang mengalir dan mengumpul di wilayah Indonesia. Khususnya selatan Jawa,” tuturnya.
Kondisi ini juga yang membuat hujan lokal bisa saja terjadi. Namun meski demikian, musim kemarau di tahun ini tidak lebih basah dari tahun 2020 lalu. Bahkan tidak sekering tahun 2019.
Hujan di musim kemarau tahun ini seperti halnya hujan saat masa transisi. Oleh karena itu Iis mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca saat.
“Khususnya masalah kesehatan. Dimohon untuk selalu menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi makanan bergizi,” pungkasnya.
Sebelum melontarkan semua data tadi, Iis juga sudah pernah bilang jika musim kemarau tahun ini bakal mundur. Praktis kemunduran itu membuat musim penghujan melanda lebih lama.(udi)