JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pandemi Covid-19 membawa dunia pada krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pandemi Covid-19 berdampak pada kegiatan belajar mengajar, hal tersebut dapat dilihat dari pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka, kini harus dilaksanakan secara daring. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan intensitas penggunaan laptop sebagai salah satu penunjang pembelajaran.
Durasi penggunaan laptop yang optimum adalah tidak lebih dari 4 jam dalam sehari. Namun saat ini, tidak dapat dipungkiri hampir lebih dari 4 jam perhari menggunakan laptop. Jawaban dari permasalahan tersebut adalah screen protector/pelindung layar laptop sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif berlama lama didepan layar, tetapi untuk saat ini hanya laptop merk tertentu yang sudah menyediakan screen protector.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswi dari Universitas Diponegoro yakni Istiqomah Muryaningsih, Iwita Nurul Lutfiah, Larasati Iswardani, Zenit Rohmaningrum, dan Putri Endah Puspita Sari) yang dibimbing oleh Dr. -Ing. Silviana, S.T., M.T. mampu menciptakan inovasi berupa “Screen Protector Anti Blue Light”. Menggunakan Antioksidan Lidah Buaya Berbasis Ultrasonic Assisted Extraction sebagai solusi peningkatan penggunaan laptop saat Pandemi.
“Proses pembuatan pelapis bagi pelindung layar laptop dari lidah buaya ini berbasis Ultrasonic Assisted Extraction,” kata Istiqomah.
Dikatakan, lidah buaya dipilih karena mengandung antioksidan yaitu senyawa flavonoid berupa lutein dan zeaxantin. Lutein dan zeaxantin merupakan jenis xantofil berupa oksidasi karotenoid, yang memiliki efek anti-inflamasi.
Dengan menciptakan pelapis tersebut, proposal dengan judul terkait dapat lolos pendanaan pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM 2021) yang menjadi ajang kreativitas tahunan bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide-ide kreatifnya. (rew/biz/sgt)
