spot_img
32.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Denpom Ajak Komunitas Sepeda Napak Tilas

Meriahkan HUT Ke-76 TNI

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Semarang, Minggu (10/10) bersama komunitas sepeda onthel ‘Nggowes Bareng Napak Tilas Perjuangan Heroik Rakyat Semarang’. Kegiatan bersepeda ini baru digelar secara terbatas dan mengedepankan protokol kesehatan karena masih dalam suasana Pandemi Covid-19 di level 1.

Beberapa anggota komunitas sepeda jadul antara lain dari SOC (Sepeda Ontel Club), Kujang Sepeda Ontel, SOPAN (Sepeda Ontel Apa Anane) serta GAC (Gowes Alimdo Club) berkumpul Minggu pagi mengawali start dari Markas Denpom IV/5 Semarang langsung meluncur ke Museum Mandala Bhakti yang merupakan gedung bekas Markas Polisi Istimewa dan menyusuri rute jembatan Banjir Kanal Barat, LP Bulu, jalan Dr Soetono, Jalan Veteran Gergaji dan ke TMP Giri Tunggal Semarang.

Di TMP Giri Tunggal para ontelis melakukan doa bersama dan tabur bunga mendoakan arwah para pahlawan. Diantara makam pahlawan yang diziarahi antara lain dr Kariyadi, AIP M Bono (Polisi Istimewa), R Bisoro dan Mgr Soegijapranata (pahlawan nasional). Ziarah dipimpin oleh Dandenpom IV/5 Semarang Letkol CPM Okto Femula SH MSi MHan dengan diawali penghormatan dilanjutkan tabur bunga.

“Kami ingin mengajak warga Kota Semarang, khususnya para ontelis tetap bersemangat. Meski kini belum bebas dari Covid 19, kita harus optimis bisa bebas darinya. Tentu dengan tetap mengandalkan semangat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang dianjutkan pemerintah. berkaitan dengan HUT TNI, kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang melonggarkan waktu untuk memeriahkannya dengan menyelenggarakan gowes bareng. Tentu ini didasari rasa kangen satu sama lain, namun kami juga bersyukur acara ini terselenggara dengan baik dan patuh protokol kesehatan,” ucap Okto Femula.

Baca juga:  Peringatan Hari Jamu, Bupati Sukoharjo Kejar  Inovasi untuk Pasar Milenial

Kegiatan ini menurut Okto sangat strategis untuk mengingat bahwa di Kota Semarang pernah ada peristiwa besar sejarah perjuangan bangsa yang menelan ribuan bahkan jutaan rakyat Semarang karena kegigihannya melawan penjajahan Jepang. Dan momentum ini juga bertepatan beberapa hari setelah TNI terbentuk.

“Gowes ini menyusuri lokasi terjadinya pertempuran sengit antara warga Semarang dengan tentara Kido Butai Jepang. Seperti di Markas Denpom IV/5 Semarang juga pernah menjadi tempat eksekusi Jepang oleh para pemuda pejuang Indonesia. Bahkan kita juga mengunjungi tempat tertembaknya dr Kariyadi dan AIP M Bono.Selama perjalanan ini banyak peserta yang antusias karena memang banyak yang belum paham sejarah perjuangan yang ada di Semarang,” ungkap Okto Femula.

Baca juga:  Cagub Jateng Terpilih Ahmad Luthfi Umroh Bersama Keluarga 

Usai gowes napak tilas Pertempuran 5 Hari Semarang, Denpom menggelar bhakti sosial dengan membagikan paket sembako kepada tukang becak, seniman serta masyarakat sekitar. “Ada paket sembako yang kita bagikan untuk masyarakat yang terdampak Pandemi. Mereka antara lain para penarik becak, seniman jalanan yang kehilangan job karena PPKM juga masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-1,” ujar Okto.

Bob, Ketua SOC Jawa Tengah mengaku baru kali ini nyepeda bisa mampir ziarah ke makam pahlawan. Yang menarik menurutnya ternyata ada pemandu yang menceritakan detil sejarah perjuangan rakyat Semarang. “Termasuk jasad yang terkubur dulu gugur tertembak di mana dan apa perannya, kita semua jadi tahu,” ujar Bob.

Kepada Okto Femula, Bob berharap kegiatan yang dinilainya sangat positif ini bisa digelar setiap tahun, agar generasi milenial tak lupa sejarah.

Gowes Napak Tilas ini juga dihadiri dan diikuti Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit, serta sejumlah mitra Denpom IV/5 Semarang. Yang menarik, para ontelis banyak yang mengenakan pakaian atau atribut pejuang, termasuk berkostum ala Jenderal Besar Soedirman. (prast.wd/biz/sgt).

 

spot_img

TERKINI