28 C
Semarang
Kamis, 16 Oktober 2025

Muncul Klaster Sekolah, Yudi Indras Minta PTM Dievaluasi

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menyoroti adanya kasus penularan Covid-19 di tengah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang. Apalagi dengan munculnya kasus penularan pada siswa, pelaksanaan PTM bagi siswa TK, SD, dan SMP di Kota Semarang harus dihentikan selama sepekan.
Menurut dia, kemunculan kasus penularan Covid-19 di beberapa sekolah itu mesti disikapi serius oleh pemerintah daerah. Selain Kota Semarang, Kota Surakarta juga menjadi sorotannya karena muncul kasus penularan Covid-19 pada pelaksaan PTM.

Yudi menegaskan, tidak boleh ada ego sektoral di masa pandemi lantaran satu sektor akan berkaitan dengan sektor lainnya. “Pendidikan merupakan hal yang penting. Tapi, di saat pandemi seperti ini, perhatikan sektor kesehatan dan ekonomi. Itu juga urgen,” kata Yudi Indras.

Yudi neegaskan, perlu ada standar protokol kesehatan pada pelaksanaa PTM di Jawa Tengah. Debelum PTM digelar, pihaknya sudah mengingatkan dinas pendidikan agar tak sembrono dalam menerapkan kebijakan tersebut.

“Stop dulu PTM, kesiapan sekolah dievaluasi. Kalau memang klaster besar maka PTM di wilayah tersebut hendaknya dihentikan dulu semuanya,” jelas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini. Selanjutnya, siswa diminta kembali belajar secara online dan guru atau tenaga pendidik mesti meningkatkan kemampuan guna memberikan materi dengan kreatif.

Baca juga:  Cegah Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, DP3A Gandeng Media Edukasi Masyarakat

Yudi khawatir, kasus Covid-19 di Jateng yang sudah mulai landai justru akan terpicu naik kembali dengan PTM di sekolah yang belum siap melaksanakannya. Pihaknya terus mendorong percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemprov Jateng serta pemerintah kabupaten dan kota.

Sebagai informasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menghentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama sepekan, dari 1 November 2021 hingga 6 November 2021. Berlaku untuk tingkatan TK, SD, dan SMP, baik negeri maupun swasta di Kota Semarang.

Kebijakan tersebut diambil setelah dalam pemeriksaan awal bagi siswa sekolah, ternyata ditemukan adanya sejumlah siswa yang positif Covid-19. Ada enam siswa, terdiri atas 2 siswa SD negeri, 3 siswa SD swasta, dan 1 siswa SMP negeri.
Dari data siagacorona.semarangkota.go.id, kasus Covid-19 di Kota Semarang juga mengalami peningkatan. Dari pekan lalu 11 kasus, kini naik menjadi 33 kasus pada Minggu, 31 Oktober 201.

Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, tes Covid-19 kepada para siswa merupakan kegiatan rutin yang selama ini telah dijalankan guna mengantisipasi kemunculan klaster sekolah.

Baca juga:  Guru-Guru Kota Semarang Catat Prestasi

“Bila ada siswa yang positif Covid-19, kemudian dilakukan pelacakan (tracking) secara keseluruhan, siapa saja yang pernah menjalin kontak dengan siswa positif tersebut dan dilakukan tes. Selama proses tracking dan menunggu hasil, PTM diliburkan. Selama sepekan pembelajaran sementara daring dulu,” papar dia, Minggu (31/10/2021).

Dia menambahkan, jika nantinya hasil tracking dan tes ternyata negatif, maka pembelajaran PTM bisa dilanjutkan pada pekan berikutnya. Sebaliknya, jika dalam tracking hasil tes-nya dinyatakan ada siswa lainnya yang positif, maka penghentian PTM dimungkinkan dipepanjang.

“Harapannya tidak ada dan jangan sampai terjadi klaster sekolah,” ujar dia. Gunawan Saptogiri juga kembali mengimbau dan menegaskan, agar penerapan protokol kesehatan di sekolah tidak boleh kendor.

Apalagi virus Covid-19 diketahui bisa berada di mana pun. Misalnya di tempat keramaian umum, seperti tempat wisata. “Untuk itu, ayo semuanya bersama-sama untuk tetap waspada. Orangtua siswa pun diminta untuk selalu memperhatikan dan mengingatkan anak-anaknya saat bepergian, untuk tidak lupa menerapkan protokol kesehatan,” terang dia. (sgt)


TERKINI


Rekomendasi

...