JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Solid Gold Semarang, salah satu perusahaan profesional berbasis inventasi berjangka. Kehadiranya tidak sekedar mengembangkan usaha dalam menarik minat masyarakat, untuk berbisnis investasi margin masa depan.
Tetapi, Solid Gold Semarang juga mempunyai program khusus untuk generasi muda dalam memberikan pengertian dan cara tepat berinventasi yang dikelola secara profesional
Bertajuk “Peran Industri Berjangka di Era Hybrid” program tersebut, menjadi bagian utama Solid Gold Semarang dalam mencetak generasi handal Sumber Daya Manusia dalam dunia Investasi masa depan.
Conny Lumandung, Kepala Cabang Solid Gold Semarang, mengatakan, program edukasi yang diberikan, khusus diberikan kepada generasi muda tingkat sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Edukasi pemahaman investasi berjangka ini. Kami berikan untuk generasi muda dari SMK Al Amiin jurusan Akuntanasi yang datang dari Majalengka Jawa Barat. Setidaknya, ada 70 siswa dan sisiwa mengikuti pelatihan dari teori hingga praktik secara langsung cara berinventasi secara benar”, ujar Conny Lumandung, belum lama ini.
Bertempat di Kantor Solid Gold Semarang Gedung Menara Suara Merdeka lantai 3. Kegiatan positif yang dilakukan oleh Manajemen Solid Gold Semarang tersebut, mampu memberikan pengalaman dan berbagai ilmu kepada seluruh peserta.
“Kami berikan materi dasar hingga simulasi cara menjalankan peran sebagai seorang pialang trading investasi berjangka. Dari pengenalan perusahaan Company Profile, produk, simulasi dan tren investasi yang tengah banyak diminati masyarakat, kegiatan belajar dan mengajar non formal ini, benar – benar disambut antusias oleh seluruh peserta”, terang Conny.
Dalam kegiatan Industrial Visit SMK Al Amiin Majalengka Jawa Barat tersebut. PT Solid Gold Semarang, berharap, seluruh peserta mampu menyerap materi edukasi yang diberikan secara gratis.
“Paling tidak seluruh peserta benar – benar memahami apa itu invetasi berjangka dan kami membuka peluang untuk para peserta edukasi, bergabung berkarir menjadi salah satu SDM muda yang akan kami arahkan secara profesional”, tutup Conny Lumandung. (ucl)
