JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Upaya menumbuh-kembangkan minat masyarakat khususnya kaum milenial dalam berkesenian, Paguyuban Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang akan menggelar pentas dengan konsep tradisional modern.
Inovasi sajian pertunjukan Wayang Orang akan di kemas lebih segar dengan konsep durasi pertunjukan bergaya modern tanpa menghilangkan pakem dari cerita yang di pertunjukan.
Ngesti Pandowo mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang yang terbingkai dalam konsep nguri – uri budaya Jawa, khususnya Wayang Orang. Konsep tersebut dikatakan Masyuka Mahendra selaku Kabid Pemasaran Disbudpar Kota Semarang, ditujukan untuk generasi milenial.
“Sebagai wadah dari perkembangan industri pariwisata yang di dalamnya juga ada seni dan budaya. Kami, mencoba untuk memfasilitasi para pelaku seni dan budaya untuk bersama-sama mengembangkan serta menguri-uri budaya Jawa khususnya seni Wayang Orang,” ujar Masyuka Mahendra.
Konsep pengembangan minat masyarakat khususnya generasi milenial dan wisatawan tersebut bakal dibingkai dalam pola kerja sama paket nonton pertunjukan Wayang Orang yang akan dikemas oleh Asita (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Jateng.
Djoko Muljono Pimpinan Harian Ngesti Pandowo Semarang, menyambut gembira atas inovasi pengembangan minat tontonan pertunjukan seni dan budaya, khususnya wayang orang.
“Kami akan kemas pertunjukan wayang orang dalam konsep mengikuti perkembangan jaman, durasi pendek dengan alur cerita lebih segar baik pakem atau cerita kemasan lainya. Nah, dari konsep tersebut, akan di promosikan oleh Asita Jateng untuk paket wisata hiburan seni dan budaya,” terang Djoko Muljono.
Ngesti Pandowo berharap, melalui fasilitas Disbudpar Kota Semarang dan Asita Jateng, geliat seni dan budaya untuk menarik minat masyarakat, khususnya milenial dan wisatawan, kedepan bisa berjalan sesuai harapan bersama. (ucl/muz)