JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kodim 0073 Kota Semarang melakukan giat penilaian terhadap dukuh/kampung Tlogo Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen Kota Semarang sebagai Kampung Pancasila. Penilaian dilakukan oleh tim penilai yang dipimpin oleh Kapten inf Sukapta bersama perwakilan dari Kesbangpol kota semarang, Perwakilan Akademisi, dan Dinas Pariwisata Kota Semarang, Jumat (27/05/2022).
Kedatangan tim penilai ini disambut antusias oleh warga kampung dengan berbagai acara, salah satunya adalah penyelenggaraan bazar UMKM pada saat acara. Tim penilai melakukan penilaian terhadap Kampung Tlogo yang nantinya akan menjadi salah satu percontohan Kampung Pancasila di kecamatan Mijen yang merupakan wilayah Koramil 08 Mijen.
Komandan Koramil 08 Mijen Mayor Arh. Sugiharto dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilihan kampung Tlogo sebagai kampung Pancasila ini sudah melalui penelitian dan pengamatan yang dalam terhadap aktifitas warga bersama Lurah Jatibarang dan kepala kecamatan Mijen.
“Beberapa waktu lalu seluruh Danramil kota semarang dikumpulkan oleh Dandim 0733 dan diperintahkan Agar dibentuk satu perwakilan kampung Pancasila di daerah masing-masing yang nantinya akan menjadi percontohan dan diikuti oleh kampung-kampung yang lain.” Ungkap Danramil Sugiharto.
Menurut Sugiharto mulanya ada dua pilihan kandidat kampung Pancasila di wilayahnya yaitu kampung Wonolopo dan Tlogo, namun akhirnya diputuskan kampung Tlogo sebagai pilihan karena lebih mendekati kriteria.
“Wilayah kampung Pancasila ini meliputi 1 RW terdiri dari 4 RT di kelurahan Jatibarang. Dan kita telah melakukan pembenahan secara fisik seperti taman, jalan, dan lapangan olahraga swadaya masyarakat yang juga berfungsi sebagai tempat acara bersama warga Tlogo.” lanjut Sugiharto.
Untuk sisi kehidupan sehari-hari menurut Kepala Desa Jatibarang Fatkhul Mujib, kampung yang penduduknya 60 persen muslim dan 40 persen Nasrani ini warganya sangat majemuk dan secara keyakinan agama sangat berimbang namun tetap bisa menjaga toleransi. “Di kampung ini ada dua tempat ibadah yang berbeda, yaitu Gereja dan Masjid yang saling berhadapan namun kehidupan keagamaannya penuh toleransi dan tak pernah ada gesekan antar agama selain itu lingkungannya bersih dan sehat.” Katanya.
Salah satu tolok ukur suatu wilayah menjadi Kampung Pancasila adalah masyarakatnya memiliki sikap toleransi yang tinggi di antara keragaman budaya dan agama yang hidup berdampingan secara damai dan rukun.
Fatkhul Mujib berharap setelah dicanangkannya kampung Tlogo ini sebagai kampung Pancasila, kerukunan hidup yang selama ini ada akan tetap terpelihara dan aktifitas ekonomi warga semakin meningkat khususnya di bidang UMKM. (Prast.wd/biz)