JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Rencana Pemerintah Kota Semarang untuk merealisasikan Simpang Lima kedua terus dilakukan. Setelah selesai melakukan pembangunan Jalan Sriwijaya baru yang telah diresmikan pada awal November lalu, Pemkot Semarang bekerja sama dengan aplikator ojek online, Gojek, Selasa (6/12) melakukan groundbreaking revitalisasi Taman Singosari Semarang yang akan diprediksi menjadi Simpang lima kedua. Di samping itu, revitalisasi taman tersebut dimaksudkan untuk menambah ruang terbuka hijau untuk menciptakan kota yang teduh dan ramah lingkungan. Taman Singosari dengan luas kurang lebih 1.900 m2 dan berkelanjutan dengan pembuatan jalan baru selebar 9 meter di depan eks Wonderia.
“Kami menyampaikan matur nuwun atas peran serta Gojek dalam berpartisipasi untuk membuat Kota Semarang semakin bersih, semakin indah, dan semakin nyaman. Ini adalah salah satu kegiatan yang melibatkan CSR pihak ketiga. Yang kita harapkan memang seperti inilah konsep Bergerak bersama. Kita mengajak pihak-pihak ketiga dengan pemerintah dan swasta untuk berpartisipasi (dalam pembangunan kota),” kata Pelaksana tugas atau Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dalam acara Groundbreaking Taman Singosari di Jalan Sriwijaya Semarang.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menerangkan bahwa kondisi APBD yang terbatas menuntut Pemerintah untuk jeli dalam mengelola dan memanfaatkan sumber dana lain di luar APBD. Apalagi setelah 2 tahun terjadi pandemi Covid-19, banyak refocusing yang dilakukan pada APBD. Namun, di sisi lain pembangunan tidak bisa terus dihentikan.
“Seperti yang kita lihat nggak mungkin suasana tempatnya masih tetap seperti ini (tidak dikembangkan) apalagi sudah ada pelebaran jalan Sriwijaya. Diharapkan dengan adanya bantuan dari Gojek akan bisa mempercantik taman di sini yang juga merupakan cita-cita dari Pak Hendi dan ini kita melanjutkan. Bagaimana ini ditata menjadi simpang lima kedua yang kemudian ada Taman Singosari yang akan dijadikan pusat kuliner,” terang Mbak Ita.
Dirinya kembali menegaskan kepada jajarannya untuk memikirkan rencana pemeliharaan atau maintenance taman sejak awal pembangunan. Menurutnya, jangan sampai taman yang ada nantinya hanya indah saat peresmian saja tetapi selanjutnya menjadi terbengkalai akibat tidak ada dana pemeliharaannya. Pihaknya juga menekankan kepada jajarannya untuk saling berkoordinasi dan bekerja sama karena pembangunan yang efektif dan efisien tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
“Dalam melakukan pembangunan harus ada sinergitas antar OPD agar tidak banyak biaya printilan, artinya nanti Dinas PU bangun, Disperkim bangun lagi. Kita libatkan seluruh stakeholder. Ini menjadi tugas atau PR, Kota Semarang kan kota besar sudah mestinya berbenah tentang kabel-kabel. Mungkin kita bisa mengejar kerja sama dengan pihak ketiga (mengenai penataan kabel),” tambahnya.
Anggaran sebesar 1,1 milyar rupiah digelontorkan dalam pembangunan Taman Singosari ini. Pemkot Semarang dan Gojek menargetkan pembangunan taman akan selesai pada triwulan pertama tahun 2023. Sementara ini pembanguan berupa revitalisasi taman sehingga belum memerlukan pembebasan lahan. Kepala Wilayah Operasional Gojek Semarang Raya, Nur Andriansyah menjelaskan konsep taman akan dibuat menjadi seperti hutan kota sehingga tidak akan memangkas pohon dan hanya merapikan yang ada.
“Kita memang terbuka untuk berpartisipasi dalam memberikan hasil kerja yang nyata untuk masyarakat Kota Semarang. Dari kita Gojek mendukung sekali program Pemerintah ini dan kita mengaktifkan dan memberikan akses yang mudah untuk masuk taman sehingga masyarakat bisa menikmati ruang terbuka hijau yang nyaman bisa memberikan kesehatan dan kebahagiaan bagi masyarakat Semarang,” ungkap Andri.(akh)