JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemkot Semarang lakukan rekayasa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas curah hujan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), TMC bisa digunakan untuk mengurangi intensitas curah hujan (rain reduction). Selain itu, TMC juga bisa berguna untuk menambah curah hujan (rain enhancement).
“Kemarin kami rapat dengan Kepala BNPB kemudian BMKG dan bapak Gubernur Jateng. Beliau menyampaikan kenapa waktu tahun baru hujannya lebat lalu stop,” kata Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Kamis (5/1).
Wanita yang akrab dipanggil Mbak Ita menambahkan rekayasa TMC yang dilakukan di Kota Semarang sama dengan upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
“Kita kemarin baru setelah Tahun Baru dilakukan, jadi ketika malam tanggal satu hujannya hanya rintik-rintik. Kalau menurut ibu Rita (BMKG) di Kota Semarang harusnya cuaca ekstrem sampai tanggal 3 Januari 2023, la karena adanya rekayasa itu menjadi segera surut,” tambah Mbak Ita.
Mbak Ita menambahkan untuk banjir di daerah Kaligawe sudah mulai surut, dan lalu lintas di lokasi tersebut sudah normal kembali.
“Selain upaya itu kemarin juga dilakukan upaya penyedotan dengan pompa oleh teman-teman DPU. Saya monitor sampai jam 4 pagi surut,” imbuhnya.
Hanya saja untuk banjir yang masih menggenang hanya di Trimulyo Kecamatan Genuk. Meski demikian Mbak Ita akan terus berusaha wilayah tersebut banjirnya cepat surut dengan meminta bantuan pompa air dari Menteri PUPR
“Kemarin sudah diberikan oleh bapak Menteri terkait penambahan pompa buat nyedot air sehingga nanti bisa membantu jika terjadi curah hujan tinggi,” tutup Mbak Ita.(akh)