spot_img
32.7 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Program JKN Jadi Penyambung Hidup Lilik

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Ada pepatah mengatakan jika sehat itu murah, tetapi menjadi mahal ketika sehat telah berubah menjadi sakit. Hal ini yang sekarang dirasakan Lilik Gunawan (57), warga Kota Semarang. Tak pernah terbayangkan olehnya, harus hidup berdampingan dengan terapi cuci darah atau hemodialisa.


Padahal sebelumnya, Lilik yang seorang supir lintas kota adalah sosok yang kuat dan bugar. Pekerjaannya memaksa dia harus mempunyai fisik yang sehat. Namun, akibat kebiasaan pola makan dan tidur yang tidak teratur, sehingga dia harus ikhlas menerima kenyataan jika ginjal nya sudah tidak berfungsi optimal.


“Selama menjadi supir saja memang kebiasaan pola makan dan tidur yang tidak teratur serta sering menahan buang air kecil. Ya, namanya mengejar waktu juga mengejar target,” ucapnya, Senin (01/05).


Kebiasaan ini tidak hanya dilakukan sesekali, namun berulang kali dan terus-menerus. Memang awalnya Lilik tidak merasakan keluhan sama sekali dari kebiasaan kurang baiknya itu. Lilik juga menyadari jika kebiasaannya itu sewaktu-waktu dapat memperburuk kondisi kesehatannya.

Bisa dibilang, sudah diforsir habis-habisan, badan juga tidak diberi kesempatan untuk istirahat dan mendapatkan kebutuhan yang semestinya, baik dari asupan makanan yang baik juga pola istirahat yang cukup.


Waktu berlalu, Lilik mulai merasakan kesehatan tubuhnya mulai menurun. Lilik mulai mengamati kesehatannya dan menyadari adanya bengkak di kakinya. Sempat berpikir akibat kelelahan saja, ia memutuskan untuk istirahat sejenak.


“Tapi kok lama-kelamaan bengkaknya tidak kunjung membaik, saya khawatir. Akhirnya saya ke fasilitas kesehatan biar dapat penanganan lebih lanjut dan segera pulih,” ucapnya.

Saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Lilik dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter. Namun, melihat kondisi serta riwayat sakit yang berulang kali kambuh, Lilik dirujuk ke Rumah Sakit Pelita Anugerah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis.


Lilik menjalani berbagai pemeriksaan laboratorium yang berlanjut dengan saran dokter agar dirinya menjalani cuci darah atau hemodialisa. Proses cuci darah ini merupakan prosedur pembersihan darah dari limbah-limbah hasil metabolisme tubuh dengan menggunakan alat yang disebut dengan hemodialyzer.

Lilik memerlukan prosedur ini atas kondisi ginjalnya tidak lagi berfungsi dengan baik. Padahal ginjal yang bekerja dengan baik berfungsi untuk mencegah timbulnya kelebihan cairan, produk sisa/ limbah, dan racun dalam tubuh. Ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, kadar kimia serta elektrolit dalam darah, seperti garam dan kalium. Selain itu, ginjal menjadi tempat untuk mengaktifkan vitamin D guna meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh.

Ketika ginjal gagal melakukan penyaringan, terjadilah penumpukan limbah, racun dan cairan dalam tubuh. Kondisi ini berisiko membahayakan kesehatan tubuh secara keseluruhan, maka dokter akan merekomendasikan proses cuci darah untuk mencegah berbagai komplikasi fatal.

Lilik sendiri, telah menjalani cuci darah sejak tiga setengah tahun ini, terjadwal dua kali seminggu setiap hari Selasa dan Jumat dengan waktu yang dibutuhkan kurang lebih empat jam untuk sekali prosedur.


“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN ini. Saya tentunya tidak bisa membayangkan seandainya tidak ada program ini, dan saya tidak yakin bisa menjalani hemodialisa sampai bertahun-tahun,” ucapnya.


Selama menjalani rangkaian pengobatan serta prosedur cuci darah, Lilik menuturkan tidak ada kendala yang berarti baik di FKTP maupun rumah sakit. Baik perpanjangan rujukan, pelayanan obat, dan pemeriksaan lainnya tanpa ada iur biaya yang harus ia bayarkan. Bahkan, karena telah menjalani perawatan selama ini, pasien merasakan bahwa paramedis di ruang hemodialisa sudah seperti saudara baginya.


“Saya berharap, Program JKN dapat terus dilanjutkan, karena masih banyak orang diluar sana yang membutuhkan bantuan dari Program JKN ini. Kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan masing-masing dengan menjaga pola hidup sehat dan istirahat yang cukup. Tak hanya itu, mari bersama – sama agar Program JKN ini dapat terus berjalan dengan baik,” tutupnya. (dw/hm)

spot_img

TERKINI