JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Ibu Tuty Kusniaty adalah satu dari 160 ribu tenaga pemasar Prudential Syariah. Sebelum bergabung sebagai tenaga pemasar, ia merupakan seorang pegawai salah satu Bank di Kota Solo. Untuk memperoleh stabilitas secara finansial bagi dirinya dan keluarganya secara jangka panjang, ia memutuskan untuk bergabung dengan Prudential pada usianya yang ke-35 tahun.
Beliau saat ini, ia berdomisili di Solo, Jawa Tengah dan telah menekuni profesi sebagai tenaga pemasar selama lebih dari dua dekade. Dengan menjadi tenaga pemasar, ia tidak hanya dapat membantu para peserta dan keluarganya terproteksi dari risiko kesehatan dan jiwa, namun juga meningkatkan kualitas hidup peserta dan timnya.
Salah satu cerita paling berkesan yang dialami oleh Ibu Tuty adalah ketika ia berhasil membantu salah satu pesertanya, seorang ibu tunggal (single mom) dengan kondisi keuangan yang belum mapan, melakukan klaim untuk pengobatan kanker stadium 4 di Malaysia di saat pandemi.
Peserta berdomisili di Salatiga ini baru terdaftar sebagai peserta asuransi Prudential selama 9 bulan, namun telah terdiagnosa kanker ovarium stadium 4. Karena ditemukan kondisi peserta yang cukup kritis, dokter menganjurkan untuk segera dilakukan tindakan.
Sesuai permintaan keluarga, peserta melakukan perawatan di Malaysia (sesuai cakupan manfaat asuransi yang telah dipilih), Ibu Tuty pun melakukan pendampingan untuk peserta dan keluarga dengan sepenuh hati. Mulai dari memberikan rekomendasi dokter dan rumah sakit di Malaysia, melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi dan menghadirkan pihak imigrasi di rumah sakit untuk melakukan foto peserta dikarenakan masa berlaku paspor peserta yang telah habis, pendampingan rujukan ke rumah sakit di Malaysia, membantu seluruh proses administrasi di rumah sakit di Malaysia, dan akhirnya peserta berhasil mendapatkan tindakan dan perawatan oleh dokter di rumah sakit di Malaysia selama satu bulan hingga pulih total.
Seluruh biaya pengobatan dengan perkiraan total senilai Rp3 miliar, termasuk PET scan, kemoterapi yang dilakukan oleh peserta selama satu tahun terakhir di ditanggung sepenuhnya oleh Prudential. Peserta beserta keluarga juga memperoleh santunan kondisi kritis senilai Rp500 juta.
Cerita inspiratif lain juga datang dari salah satu peserta pria berusia 58 tahun yang berdomisili di Solo dan mengalami autoimmune. Dengan kondisi trombosit yang terus menurun drastis dan cukup mengkhawatirkan, akhirnya peserta dibawa dari rumah sakit di Solo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di Rumah Sakit Siloam di Surabaya.
Ibu Tuty melakukan pendampingan menyeluruh bagi peserta, mulai dari mencari informasi rumah sakit di Solo dan Surabaya untuk penanganan sang peserta, membantu mengurus seluruh administrasi perpindahan dari rumah sakit Solo ke Surabaya secara cepat, membantu pemesanan ambulans, hingga pengobatan di Rumah Sakit Siloam di Surabaya. Saat ini, sang peserta telah kembali sehat dan beraktivitas kembali secara normal. Seluruh biaya pengobatan, rawat inap, hingga pemesanan ambulans ditanggung oleh Prudential.
Ibu Tuty senantiasa memastikan seluruh informasi terkait produk, polis maupun layanan dapat tersampaikan dengan jelas dari proses awal ketika ingin membeli produk hingga saat terjadi klaim. Keseluruhan proses ini merupakan bentuk komitmen untuk selalu mengutamakan kebutuhan peserta.
Sebagai tenaga pemasar yang profesional dan menguasai literasi terkait asuransi Syariah, Ibu Tuti secara reguler mengikuti atau meng-upgrade diri dengan pelatihan terkait produk-produk Syariah, wawasan terkait ilmu kesehatan bahkan aturan-aturan terbaru yang diterapkan oleh regulator. Hal ini ia lakukan untuk dapat memberikan edukasi literasi dan inklusi kepada para peserta agar semakin paham dengan kebutuhan perencanaan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Terlebih, Ibu Tuty juga konsisten dalam mengenalkan konsep asuransi Syariah yang penuh dengan kebaikan.
Prudential Syariah menerapkan prinsip yang sangat indah, yaitu “Syariah untuk Semua” yang menjunjung tinggi sikap tolong menolong dan gotong-royong, adil, transparan, dan inklusif. Dengan menjadi peserta asuransi Syariah, para peserta asuransi akan berkontribusi untuk saling tolong-menolong antar sesama peserta, terutama ketika terjadi resiko.
Selama 22 tahun menjadi tenaga pemasar Prudential, Ibu Tuty berhasil meningkatkan taraf hidupnya dan keluarganya menjadi lebih bermakna. Secara ekonomi, ia menjadi lebih stabil, memberikan pendidikan untuk anaknya hingga perguruan tinggi, hingga mengumpulkan aset dan mempersiapkan masa pensiunnya secara mandiri.
Dari pengalamannya, Ibu Tuty juga mendapatkan gambaran mengenai stigma yang terjadi di tengah masyarakat yaitu mereka menyadari pentingnya asuransi kesehatan ketika risiko telah terjadi. Sayangnya, stigma ini justru memperkecil kesempatan mereka untuk mendapatkan asuransi kesehatan. Waktu terbaik untuk memiliki asuransi adalah ketika mereka belum membutuhkan yaitu saat ini.
Baginya, memahami pengaturan finansial yang baik dan benar merupakan suatu hal yang penting, termasuk memahami pentingnya proteksi kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi segala perubahan di setiap jenjang kehidupan. Inilah mengapa ia melihat profesinya sebagai profesi yang penting dan mulia, untuk membantu para peserta mendapatkan perlindungan terbaik, serta agar #YakinMelangkah dalam mencapai masa depan hidup yang sehat dan sejahtera.
Prudential Syariah akan terus berkomitmen mengutamakan kebutuhan peserta, memastikan mereka mendapatkan layanan terbaik dari para tenaga pemasar. Prudential Syariah juga terus berupaya dan memastikan agar para tenaga pemasar menjadi financial adviser dengan memberikan pelatihan yang profesional agar mereka tumbuh menjadi tenaga pemasar yang memiliki dedikasi, empati, kepedulian tinggi terhadap kebutuhan peserta. (Prast.wd/biz/sgt)