JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Semarang mencatat kenaikan Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) cukup menggembirakan di tahun 2023 lalu. Diharapkan progres semakin meningkat di tahun ini.
Berdasarkan catatan dari target investasi sebesar Rp 3 trilum sampai berakhir triwulan empat mampu mencapai Rp 3,175 triliun. Pencapaian tersebut melampaui target menandakan pergerakan perekonomi di Kabupaten Semarang semakin lebih baik.
“Perlu dicatat lagi, pencapaian membanggakan dari Rp 3,175 triliun pendapatan tersebut, terbesar adalah dari UMKM, mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 1,237 triliun. Itu artinya UMKM sangat mendukung peningkatan PDRB Kabupaten Semarang,” ujar Kepala DPMPTS Suratno saat memberikan sambutan mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha dalam Forum Grup Discussion (FGD) di Gerai Serabut Nusa Jalan Diponegoro 39 Ungaran, Selasa (9/1/2024).
Tidak kalah penting lagi, lanjut Suratno, ada sebanyak 26.705 proyek atau KBLI yang mendukung UMKM tumbuh semakin kuat. Dilihat tren UMKM di tahun 2022/2023 semakin membaik, diharapkan tahun ini semakin lebih meningkat.
“UMKM kita jika dikelola dan difasilitasi dengan baik maka hasilnya akan terus naik. Karena itu Bupati selalu mewanti-wakti kita agar selalu melakukan pendampingan pelaku UMKM terutama masalah perizinan seperti mengurus NIB (Nomor Induk Berusaha), kita akan permudah asalkan tidak melanggar Perda,” jelasnya.
Salah satu catatan menarik, disebutkan Suratno, saat pandemi Covid-19 yang lalu ternyata investasi yang masuk di Kabupaten Semarang malah semakin meningkat. Saat itu investasi yang masuk sebesar Rp 4,7 trilun lewat UMKM dari pemerintah pusat.
“Dengan kata lain keberadaan UMKM sangat mendukung pembangunan di Kabupaten Semarang. Kontribusinya sangat besar. Ketika banyak usaha yang kolaps saat pandemi, hanya UMKM yang masih bisa bertahan dan maju,” tandasnya.
CEO Serabut Nusa Dimas Herdy Utomo mengatakan FGD diadakan bertema ‘Menuju Masa Depan Pemberdayaan Berkelanjutan’ bertujuan untuk menglorifikasi UMKM lebih berdaya dan berkembang hingga berkelanjutan.
“Salah satunya, seperti usaha gemblong cotot yang diproduksi mas Suryanto, yang dulunya kesulitan kita dampingi hingga kini sudah memiliki NIB. Berbekal izin yang dimiliki kini produksi mas Suryanto sudah memiliki berapa franchise. Tentu sangat membantu dan mendukung perkembangan usahanya mampu berdaya berkelanjutan,” ujarnya.
FGD menghadirkan nara sumber Dinas Perindustrian dan Perdaganngan Jawa Tengah diwakili Kepala Bidang Industry Agro, Ikhwan Joko Istarto, Wakil Ketua Umum Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Jawa Tengah Bambang Supradono, Regional Corporate Affairs CCEP Indonesia Armytanti Kasmito, dan Founder and CEO dari Circularva, M Fikri Mubbarok.
Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Wiwin Sulistyowati, perwakilan Diskominfo, Dispermasdes, Setda Kabuapten Semarang, DPRD Kabupaten Semarang, DLH, Dinas Pariwisata, DPMPTSP, Apindo, UMKM Center, Komunitas Hijau, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan media massa. (muz)