spot_img
27.2 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Dinas Pendidikan Kota Semarang Intens Bahas Sistem Antisipasi Bunuh Diri Pada Siswa Dalam Program Ngopi Bareng

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dinas Pendidikan Kota Semarang fokus membahas kasus bunuh diri seorang siswa yang sempat viral beberapa waktu lalu. Perhatian tersebut dicurahkan dalam Ngopi bareng (Ngobrol Penting Stake Holder Pendidikan Kota Semarang) di Kampung Jawi Kalialang Kecamatan Gunungpati pada Kamis (11/1/2024).

Bambang Pramushinto selaku kepala dinas meminta kepada para orang tua siswa agar aktif berkomuniaski dengan guru dan begitu juga sebaliknya. Termasuk komunikasi intens dengan BK (Bimbingan Konseling) agar setiap masalah yang menimpa siswa bisa curahkan.

“Kami meminta orang tua siswa atau guru aktif ngobrol dengan siswa dan berkoordinasi dengan BK. BK juga harus aktif turun ke siswa atau ke orang tua. Jadi akan tercipta keterbukaan terkait masalah yang dihadapi siswa,” ungkap Bambang.

Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan oleh satuan pendidikan adalah kedekatan dengan warga sekitar sekolah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga:  Komunitas SDS Bersama Warga Atasi Masalah Saluran Air

“Selain itu, kepala sekolah juga harus akrab dengan lingkungan sekolahnya, terutama tokoh-tokoh warga dan warga terdekat dari sekolah. Juga harus akrab dengan Babinsa, Babinkamtibmas,” jelas Bambang.

Kemudian Bambang merekomendasikan agar stakeholder satuan pendidikan mendownload aplikasi Libas yang dikelola oleh Polrestabes Semarang untuk mengantisipasi tindakan kekerasan terhadap siswa.

“Termasuk juga setiap kepala sekolah dan para guru mendownload aplikasi Libas dari Polrestabes Semarang. Untuk mengantisipasi kejadian kekerasan kepada siswa,” tuturnya.

Dinas Pendidikan Kota Semarang juga segera akan memantapkan sistem penguatan karakter berbasis komunikasi untuk memperkuat mental siswa dalam menghadapi persoalan hidup.

“Kami di Dinas Pendidikan bertugas untuk melakukan penguatan karakter siswa agar mentalnya lebih kuat dalam menghadapi masalah. Dengan intensifikasi komunikasi antara siswa dengan guru. Harus ada konseling rutin antara siswa dengan guru karena di era digital ini kebanyakan masalah munculnya bermula dari media sosial,” jelasnya.

Baca juga:  Kembangkan Potensi Wisata Kota Semarang, Berbagai Inovasi Disiapkan

Terkait dengan program Ngopi Bareng ini, Dinas Pendidikan akan menjadwalkan kegiatan ini sebulan sekali untuk mendiskusikan isu-isu aktual dunia pendidikan Kota Semarang sekaligus melakukan Monitoring dan Evaluasi.

“Jadi ini kegiatan Ngopi bareng yang akan dilaksanakan sebulan sekali dalam rangka diskusi dan monev kegiatan pendidikan,” ujarnya.

“Selain stakeholder pendidikan Kota Semarang kami juga mengundang polrestabes Semarang, Dinas Pendidikan Jawa tengah, Komisi D DPRD Kota Semarang, Anantaka, dan Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS),” ungkapnya.

“Kami akan membahas tema-tema aktual dunia pendidikan di Kota Semarang. Salah satunya yang kita bahas tadi kasus siswa bunuh diri tadi,” tutupnya. (sgt)

spot_img

TERKINI