24.4 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

Dandangan Kudus Dihadiri Tujuh Ribu Orang Per Hari

JATENGPOS.,CO.ID,KUDUS-Tradisi Dandangan untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah selesai digelar di Kudus. Penutupan kebudayaan tersebut ditandai Kirab Dandangan mulai dari Alun-alun Kulon, dan dilanjutkan pemukulan bedug di atas Menara Masjid Sunan Kudus, Senin (11/3) sore.

Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie menuturkan, Dandangan yang digelar 1-11 Maret berlangsung sukses. Meskipun beberapa waktu terakhir intensitas hujan meningkat. Namun cuaca itu tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk datang mengunjungi stan UMKM di sepanjang Jalan Sunan Kudus.

‘’Alhamdulillah Dandangan berlangsung lancar dan sukses. Ada sekitar 5-7 ribuan masyarakat per hari yang berkunjung di Dandangan. Angka ini menunjukkan Dandangan berkontribusi mendongkrak perekonomian masyarakat,’’ ujar Hasan.

Baca juga:  Hari Terakhir Kampanye, Agustin - Iswar Hadiri Olahraga, Panggung Seni Hingga Sholawatan

Tidak hanya itu, lanjut Hasan, Dandangan merupakan upaya pemerintah dan masyarakat untuk nguri-uri budaya. Sebab, tradisi tersebut diwariskan oleh Syekh Jafar Sodiq atau Sunan Kudus.

Dikatakan, awalnya Dandangan adalah kegiatan menabuh bedug sebagai media mengumumkan masuknya bulan suci Ramadan. Saat ini, Dandangan dimeriahkan dengan adanya produk UMKM lokal.
‘’Ini merupakan upaya kita untuk nguri-uri kearifan lokal sekaligus warisan dari Sunan Kudus. Semoga tetap lestari,’’ ungkapnya.

Masih kata Hasan, meningkatnya perekonomian masyarakat menjadi bukti, meskipun Sunan Kudus telah meninggal tetap menghadirkan manfaat. Hasan menjelaskan hal itu menjadi pengingat dan teladan masyarakat untuk terus memberi manfaat bagi sesama.

‘’Sunan Kudus sampai sekarang tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Ini pengingat untuk kita semua agar terus memberi manfaat bagi sesama,’’ terangnya.

Baca juga:  Karena Perselingkuhan di Medsos,  2.153  Wanita di Sragen Jadi Janda

Sementara Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah mengungkapkan, kirab yang digelar pada hari terakhir Dandangan bertujuan menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Kirab bertujuan pelestarian budaya dan memupuk rasa cinta masyarakat dalam melestarikan tradisi Dandangan.

‘’Kontingen kirab terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk anak muda. Diharapkan, akan memupuk rasa cinta dalam melestarikan tradisi Dandangan,” jelasnya. (mas/han/rit)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

Mbak Ita Dorong OPD Untuk Penuhi Indikator...

Tak Ikut Mogok, Perajin Tempe Semarang Tetap...

SMP 17 Semarang Dies Natalis ke-39

Pemkot Rutin Distribusikan Air Bersih ke ...

Market Day dan Gelar Karya SDN Kemijen...