JATENGPOS. CO. ID, KUDUS-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus mencatat jumlah kunjungan wisata di Kota Kretek, periode Januari sampai akhir Juni 2024 sebanyak 1.830.181 kunjungan. Dari jumlah itu, kunjungan wisata air mendominasi.
Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah melalui Plt Kabid Pariwisata, M Aflah mengatakan, destinasi wisata tirta atau wisata air masih menjadi favorit pilihan pengunjung. Seperti waterboom dan wisata alam di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus.
“Apalagi di masa liburan sekolah itu biasanya di Rahtawu, Pijar Park, dan beberapa wisata tirta (wisata air) lainnya ” katanya.
Pihaknya menuturkan, masa-masa ramai pengunjung di tempat wisata biasanya terjadi saat libur panjang. Seperti libur sekolah saat ini. Namun pada masa yang sama, tahun ini tidak seperti tahun lalu pasca pandemi Covid-19.
“Tahun lalu baru dibebaskan setelah pandemi covid-19. Jadi wisatawan seperti balas dendam dan langsung membludak di tempat wisata,” tuturnya.
Aflah menyebutkan, Disbudpar Kudus menaungi dua unit pelaksana tugas daerah (UPTD) untuk sektor kepariwisataan, yakni UPTD POW (Pengelola Obyek Wisata) yang menaungi Graha Muria Colo, Portal Colo, Taman Krida, Tugu Identitas dan anjungan di Taman Maerokoco Semarang.
“Anjungan Kudus yang di Taman Maerokoco itu masih dipegang dan dikelola oleh Disbudpar Kudus, kita juga petugas PNS di sana,” tambahnya.
UPTD kedua, adalah Museum dan Taman Budaya Bae, yang menaungi Museum Kretek, Museum Purbakala Patiayam dan Taman Budaya Bae yang berada di Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus.
Selain itu, Disbudpar Kudus juga membina sejumlag destinasi wisata yang beroperasi di Kota Kretek, yang minat kunjungannya cukup banyak. Baik dari wisatawan lokal hingga domestik.
“Wisata itu di antaranya Museuem Jenang, The Hill Vaganza, Taman Sardi, Pijar Park, dan beberapa waterboom yang beroperasi di Kudus. (han/rit/jan)