JATENGPOS. CO. ID, SUKOHARJO – Wilayah kekeringan di Sukoharjo meluas, masuk pertengahan bulan Agustus ini, sejumlah desa di kecamatan Bulu dan Weru mulai darurat air bersih. Setidaknya 21 tangki air bersih telah didistribusikan ke sejumlah desa yang kekurangan air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan bahwa kekeringan di Sukoharjo mulai meluas. Merambah beberapa desa di Kecamatan Bulu dan Kecamatan Weru.
“Sudah mulai terasa dampak kemarau nya, kekeringan semakin meluas,” kata Ariyanto, Rabu (14/8/2024).
Menurut Ariyanto, permintaan air bersih sudah dimulai awal Agustus lalu, diawali dukuh Tugusari, Desa Kamal, Kecamatan Bulu. Setelah itu, semakin banyak permintaan bantuan air bersih. Meluas ke Kecamatan Weru, di sejumlah desa.
Dijelaskan Ariyanto, sejak awal Agustus hingga pertengahan Agustus ini sudah 21 tangki air bersih di distribusikan ke wilayah yang meminta bantuan air bersih.
“Bagi masyarakat yang membutuhkan bisa langsung koordinasi dengan Pemerintah Desa setempat, untuk kemudian diteruskan ke BPBD Kabupaten Sukoharjo.” Imbuh Ariyanto.
Saat dikonfirmasi terkait kekeringan di Sukoharjo, Bupati Sukoharjo Etik Suryanibmengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan air bersih. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sudah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan air bersih bantuan untuk kekeringan.
“Masyarakat Sukoharjo tidak perlu khawatir, kalau kekurangan air bersih selama musim kemarau ini, langsung laporan ke Kepala Desa, nanti Kepala Desa bisa langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukoharjo,” ungkap Etik.
Menurut Etik, pihaknya sudah menyampaikan ke seluruh Kepala Desa, terutama yang wilayahnya sering terdampak kekeringan untuk mencari sumber – sumber air.
“Nantinya, akan dibangun sumur-sumur dalam untuk mengatasi kekeringan secara permanen.” Tandas Etik. (Dea/jan)
