spot_img
27.5 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Di Duga Kampanye Terselubung, Silaturahmi Takmir Masjid Se-Kota Semarang, Nyaris dibubarkan Bawaslu

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Jelang hari pemungutan suara Pilkada serentak pada 27 November 2024, berbagai upaya dilakukan oleh sejumlah tim kampanye pasangan calon walikota dan wakil walikota untuk mendapatkan suara.

Seperti yang dilakukan oleh sebuah Lembaga Keagamaan yakni DMI kota Semarang yang diduga melakukan kampanye terselubung.

Hal tersebut, di katakan Arief Rahman Ketua Bawaslu Kota Semarang, usai mendatangi kegiatan kampanye berbalut keagamaan tersebut.

“Pada pantaun kegiatan itu, saya langsung masuk ke dalam Hall, saat Kiai Said, Pimpinan Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Semarang, saat berpidato di hadapan ribuan Takmir Masjid,” kata Arief.

Dijelaskan, bahwa kegiatan tersebut bukan kampanye. Tetapo acara Dewan Masjid, lembaga independen.

“Kami sampaikan kepada panitia, mohon pembicara didepan untuk menjaga dakwahnya, jika tidak acara ini akan di bubarkan,” tegasnya.

Lanjut Arief, atas teguran yang di lontarkan, Kiai Said berangsur-angsur menurunkan tensi pidatonya. Semula mengajak seluruh takmir memilih pimpinan yang sholeh dengan mengarah ke paslon tertentu, kemudian mengubah materinya tentang kesejahteraan masjid.

“Kami bersama tim Bawaslu lain, kemudian mengkonfirmasi panitia, dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, agar menghentikan kegiatan beraroma kampanye terselubung ini. Jika diteruskan, pemateri tidak memanfaatkan forum ini sebagai ajang kampanye paslon tertentu,“ terang Arief Rahman.

Baca juga:  6 Laga Penentu PSIS

Dalam acara Silaturahmi Takmir Masjid Se-Kota Semarang yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang di UTC Hotel Semarang, Selasa malam (19/11) malam.

Acara yang mengundang ribuan Ketua Takmir Masjid dari seluruh penjuru Kota Semarang ini awalnya memiliki agenda resmi berupa peningkatan peran masjid dalam ketahanan pangan serta penguatan akidah. Namun,ternyata diduga menjadi ajang kampanye terselubung.

Selain Kiai Said, sesuai rundown juga akan tampil Dr H Sukawi Sutarip, mantan walikota Semarang yang akan menjelaskan materi teknis pemungutan suara.

Sukawi, adalah ayah dari H. A.S. Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. Berpasangan dengan Joko Santoso, Yoyok sedang berkontestasi menjadi walikota dan wakil walikota Semarang, melawan pasangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin.

Meski begitu, Acara silaturahmi Takmir Masjid se-Kota Semarang tetap berlangsung singkat, sejumlah pembicara yang harusnya tampil, ngeloyor pulang.

Peserta mengaku bingung dengan peristiwa itu.

“Materi penguatan akidah berubah menjadi ajakan halus untuk mendukung calon tertentu. Kami merasa forum ini seharusnya fokus pada isu keumatan, bukan politik,” ujar Supirto, salah satu takmir.

Baca juga:  Goto Bagikan Sembako untuk Warga

Dirinya mendapat undangan dari kelurahan, lewat pesan WA, agar mewakili masjid menghadiri acara tersebut. Acara menjadi semakin menarik didatangi karena panitia menyediakan doorprize tiket Umroh, Motor Listrik, televisi, dan kompor.

Menurut Arief, Sebenarnya sudah ada surat pemberitahuan dari Tim Kampanye Semarang Maju Bermartabat (SMB), yang diarsipkan dengan nomor 0334/SPK/KSMB.SMG/XI/2024.

Kegiatan ini dilaporkan ke Kapolrestabes Semarang sebagai bagian dari kampanye terbatas pasangan Yoyok-Joko.

Ternyata Dewan Masjid Indonesia yang harusnya menjadi lembaga tidak ter-afiliasi politik, menjadi penyelenggara, dengan bungkus Silaturahmi Takmir Masjid. Sejumlah Peserta tidak menduga jika forum silaturahmi itu, ternyata kampanye paslon Pilwalkot tertentu.

Ketua PD DMI Kota Semarang, Ir. H. Achmad Fuad, enggan berkomentar. Namun, kepada media sebelum acara, Fuad sempat menegaskan bahwa acara ini bertujuan murni untuk silaturahmi dan penguatan fungsi masjid.

“Kami tidak terlibat dalam kampanye politik,” katanya.

Bawaslu Kota Semarang menyatakan akan menindaklanjuti temuan kampanye terselubung ini. (ucl)

spot_img

TERKINI