JATENGPOS. CO. ID, KARANGANYAR-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto menjadi dinamika tersendiri di daerah. Lantaran anggaran pusat terbatas, kebijakan sharing dengan anggaran Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan APBD Kabupaten Karanganyar bakal diterapkan. Hanya saja hingga saat ini belum ada petunjuk yang jelas dari pusat.
Ketua DPRD Jateng, Sumanto menjelaskan, DPRD Provinsi Jawa Tengah dipastikan akan mendukung program pemerintah pusat termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program andalan Presiden Prabowo. Hanya saja saat ini pihaknya belum melakukan penganggaran terkait program tersebut. Karena masih menunggu petunjuk teknis dan pelaksanaan dari pusat.
“Program MBG ini kan masih ujicoba. Kita di daerah masih menunggu petunjuk dari pusat. Tentu kita akan mendukung program pemerintah pusat, salah satunya MBG ini harus kita sukseskan. Soal anggaran, petunjuk pemerintah pusat seperti apa. Apakah sharing anggaran atau seperti apa. Yang jelas tetap kita anggarkan, kita tunggu petunjuk pusat,” kata Sumanto pada wartawan.
Karanganyar Butuh Rp 299 M
Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mulai menyiapkan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karanganyar. Anggaran ini rencananya diambilkan dari pos Dana Tak Terduga (DTT) APBD Karanganyar 2025 senilai Rp15 miliar.
Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi mengungkapkan, pihaknya tengah menghitung kebutuhan riil program MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN). Menurut Timotius, anggaran untuk melaksanakan program Presiden Prabowo Subianto ini akan diambil dari Dana Tidak Terduga (DTT) yang ada saat ini, sebesar Rp15 miliar.
“Sudah ada arahan dari Mendagri untuk mendukung program makan bergizi gratis. Kita akan dukung semuanya, supaya nanti dampaknya bisa betul-betul dirasakan masyarakat,” terang Timotius.
Timotius mengatakan anggaran DTT dialokasikan Pemkab Karanganyar pada tahun ini senilai Rp15 miliar. Anggaran ini diperuntukkan untuk berbagai keperluan, termasuk penanganan kebencanaan dan program MBG. Timotius menyebut anggaran untuk MBG tersebut, juga akan ditambah melalui APBD Perubahan (APBD-P) tahun 2025.
“Tambahan anggaran MBG akan kita masukkan dalam perubahan anggaran tahun 2025. Tahapannya kan masih ujicoba,” ujarnya.
Timotius mengatakan MBG yang merupakan program kerja Presiden Prabowo Subianto, sudah diujicobakan di Kabupaten Karanganyar. Setelah di Kecamatan Colomadu, MBG diujicobakan di Kecamatan Gondangrejo. Secara resmi, MBG diluncurkan Timotius Suryadi didampingi Dandim 0727 Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha dan Kapolres AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy.
Sebagaimana diketahui anggaran yang dibutuhkan untuk program MBG di Karanganyar menelan biaya hingga Rp298 miliar. Anggaran ini baru mengkaver 124.412 siswa tingkat KB, TK, SD hingga SMP dan sederajatnya yang terdata di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar.
Kepala Disdikbud Karanganyar, Agam Bintoro mengatakan secara keseluruhan ada sebanyak 1.523 sekolah mulai tingkat KB, TK, SD, SMP dan sederajatnya di Kabupaten Karanganyar.
Dengan jumlah siswa tercatat ada sebanyak 124.412 orang. Jika dihitung sesuai indeks program MBG yang ditetapkan senilai Rp10.000 per siswa, maka anggaran satu kali makan mencapai Rp1.244.120.000 per hari. Dikalikan lima hari sekolah dalam sepekan maka diperoleh angka Rp6.220.600.000. Sehingga sebulan diperkirakan mencapai anggaran Rp24.882.400.000 atau setahun bisa menghabiskan anggaran Rp298.588.800.000.
“Program makan siang bergizi ini merupakan program pemerintah yang harus didukung. Kalaupun diminta menganggarkan, daerah sifatnya pendampingan saja,” ungkapnya.
Perhitungan kebutuhan ini belum mengkaver kuota MBG untuk yang berada di luar naungan Disdikbud Karanganyar. (yas/jan)