RIBUAN warga Tionghoa mengikuti kirab atau arak arakan memperingati pendaratan Laksamana Cheng Ho, di Semarang, Minggu (27/7/2025). Kirab Cheng Ho memperingati 620 tahun napak tilas perjalanan laksamana Cheng Ho di Kota Semarang tahun 2025 ini diikuti 15 Klenteng dari berbagai daerah, lebih banyak dari tahun lalu yang hanya diikuti oleh 8 Klenteng.
Sebanyak 15 kelenteng itu, yakni Kelenteng Sam Poo Sing Bio (Surabaya), Hok Sian Than (Kudus), Cetya Metta Padma (Bekasi), Tai Zi Kiong (Malang), Bio Kwee Seng Ong (Jakarta), Zhong Yi Tang (Jakarta), Sri Kukus Rejo Gunung Kalong (Ungaran).
Kemudian, Kelenteng Altar Melati (Mau Li Tang), Si Mian Fo, Cing Te Miao, Lam Hay Tong, Cetya Xi Guang Tan, Hok Siu Kwan dan Tay Kak Sie yang semuanya berasal dari Semarang.

Rombongan kirab membawa 15 kio (tandu) berisi kimsin (rupang) Sampo Tay Djien yang merupakan nama kebesaran Cheng Ho memamui rute dari Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok Semarang menuju Kelenteng Sam Poo Kong di kawasan Simongan menempuh jarak sekitar 6 kilometer.
Mulai dari Gang Lombok, Gang Pinggir, Jalan Wotgandul Timur, Jalan Wotgandul Barat, Jalan Plampitan, Jalan Kranggan Barat, Jalan Depok, Jalan Pemuda, Jalan MGR Soegijapranata, Jalan Bojong Salaman dan Jalan Simongan menuju Kelenteng Sam Poo Kong.
Pengelola Klenteng Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma juga menyampaikan, rute pulang pun dikemas lebih semarak. Setelah diarak menggunakan kendaraan hingga titik tertentu, peserta melanjutkan kirab dengan berjalan kaki menyusuri kampung-kampung Pecinan menuju Klenteng Tay Kak Sie.

Ia berharap pada tahun depan lebih banyak klenteng dari berbagai kota turut bergabung, termasuk dari Sumatera dan Sulawesi.
“Dengan begitu, kontingen bertambah, promosi makin besar, dan dampak ekonominya terasa,” ungkapnya.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyatakan komitmennya untuk mendukung perayaan yang lebih besar pada 2026.
“Supaya Festival Cheng Ho 2026 lebih hebat, kami akan ikut memeriahkan. Tentu agar daya tariknya makin kuat,” ucap Agustina. (prast/muz)