JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Program penurunan angka penderita stunting kemarin mengemuka saat dilakukan Kegiatan Operasional Penyuluhan KB bagi mitra lintas sektor Kecamatan Sayung berlangsung. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Sayung, tersebut merupakan sinergitas program penurunan stunting antara BKKBN dan mitra lintas sektoral. Yang menarik kegiatan ini dipandu langsung oleh narasumber Kasi Advokasi, KIE dan Penggerakan Bidang P2PP Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Ahlam Kamal, MM.
Dalam sharing session kegiatan kemarin, Ahlam Kamal, meminta agar masing- masing mitra mengungkapkan perihal kegiatan yang telah berjalan dan mencakup upaya penurunan angka stunting. Seperti KUA, yang juga menyampaikan harapannya agar kegiatan Penyuluhan Calon Pengantin bersama PKB/PLKB dan Puskesmas kembali digencarkan, sebagai pintu masuk pencegahan stunting dari calon orang tua.
Kemudian, perwakilan Pendamping PKH Dinsos juga mengakui perihal program yang dalam implementasinya cenderung bertolak- belakang dengan program KB. Dimana bansos bagi peserta Program Keluarga Harapan ini diberikan bagi keluarga dengan jumlah maksimal 4 anak. Namun sebagai pelaksana lapangan, tentu hal tersebut tak masuk dalam ranah kewenangannya, namun berada di pucuk pimpinan masing- masing dinas/kementerian.
Adapun, BKKBN sendiri pada tahun 2021 ini mendapat amanat dari Presiden Jokowi untuk menjadi Koordinator Percepatan Penurunan Stunting. Sinyal kesanggupan semua sektor terkait dalam mengawal penurunan angka stunting di Kecamatan Sayung, dan Kabupaten Demak secara umumpun menjadi penutup kegiatan pada siang hari ini.
Sementara itu Plt Sekcam Sayung Sukarman, S.Sos, MM mengatakan bahwa dengan kehadiran para undangan lintas sektor ini, diharapkan dapat urun rembug berkontribusi bagi upaya penurunan angka stunting. Khususnya bagaimana peran linsek disini, termasuk kader terkait yang nantinya mengemban tugas untuk bisa memaksimalkan potensinya.
Selain itu, secara singkat turut disampaikan perihal hasil evaluasi APBDes Perubahan Kecamatan Sayung, dimana ada kondisi salah satu desa yang justru Anggaran Penanganan Stunting-nya tak terserap. Hal ini tentunya menjadi sorotan bersama agar kedepannya penurunan stunting di berbagai sektor ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Sedangkan Abdul Syukur, mewakili Koordinator BPKB Sayung mengucapan terimakasih atas kehadiran para undangan lintas sektoral, yang terkait dengan upaya percepatan penanganan stunting, serta secara umum dalam pelaksanaan Program BanggaKencana. Karena tentunya, cakupan program BanggaKencana sendiri bukan hanya berkutat pada masalah KB, namun lebih jauh pada upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga.(*)