JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Pemerintah Desa (Pemdes) Cermo, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah membuat terobosan. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), mengembangkan perkebunan pisang cavendish.
Untuk penanaman pisang tersebut, pemerintah desa setempat memanfaatkan lahan yang kurang produktif. Lahan tersebut selama ini, disewakan untuk perkebunan tebu. Pisang cavendish dipilih karena memiliki nilai ekonomis yang lebih menjanjikan.
“Selama ini disewakan untuk tanaman tebu itu Rp 7 juta per tahun per hektarnya. Kalau ditanami pisang cavendish kan 1 hektar bisa muat 5.000 batang. Kalau per batangnya (buah pisang per tandan) Rp 150.000 atau Rp 100.000, kan sudah banyak,” kata Kepala Desa Cermo, Kecamatan Sambi, Boyolali, Suranto, disela-sela penanaman pohong pisang cavendish di tanah kas desa setempat, Jumat (5/3).
Kebun pisang tersebut nantinya dikelola oleh BUMDes Pelangi Desa Cermo. Untuk membuka usaha ini, kata Suranto, Pemerintah Desa Cermo memberikan penyertaan modal ke BUMDes sejumlah Rp 300 juta.
“Penyertaan modal dari Dana Desa itu Rp 300 juta,” ujarnya.
Untuk perkebunan pisang ini, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 10 hektar. Namun tahap awal ini, baru dilakukan penanaman dilahan seluas 2 hektar.
“Kami siapkan lahan seluas 10 hektar. Namun penanaman tahap pertama ini di lahan seluas 2 hektar. Untuk sisanya sedang dilakukan pengolahan lahan, sedang disiapkan lahannya,” tandas dia.
Dipilihnya usaha penanaman pisang cavendish karena mudah ditanam. Pasar juga terbuka luas. Selain itu, batang, daun dan pelepahnya juga bisa dimanfaatkan. Saat ini, sudah ada perusahaan kerajinan yang siap menampung pelepah pisang kering.
Sebelum BUMDes Cermo memulai membuka perkebunan pisang cavendish, sejumlah warga setempat juga sudah membudidayakannya. Pisang milik warga di lahan seluas sekitar 3 hektar itu kini juga sudah mulai berbuah.
Tak hanya itu, warga juga melakukan pembibitan sendiri pisang yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi tersebut. Pisang cavendish yang ditanam BUMDes Pelangi Desa Cermo itu juga hasil pembibitan sendiri.
Penanaman perdana itu juga dihadiri anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo. Pihaknya pun menyambut positif terobosan yang dilakukan BUMDes Pelangi Desa Cermo tersebut.
“Saya senang dengan upaya yang dilakukan Pemdes Cermo dan dukungan masyarakatnya. Memang, yang penting, mau usaha dan bekerja. Semoga ini (penanaman pisang cavendish) dapat meningkatkan perekonomian warga,” harapnya.
Seorang petani pisang desa setempat, Sugiarto, mengatakan pisang cavendish akan panen di umur sekitar 7 hingga 7,5 bulan. Lahan di Desa Cermo pun cocok untuk tanaman pisang ini.
“Untuk pasar masih terbuka lebar, banyak permintaan. Jadi saya kira budidaya pisang cavendish ini nilai ekonominya cukup menjanjikan,” kata Sugiarto. (aji/bis)