JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Rumah Sakit Umum Daerah Bung Karno (RSBK) tetap membuka ruang isolasi yang ada di rumah sakit tersebut kendati saat ini kondisinya kosong tanpa pasien. Di sisi lain, pihaknya juga menyiapkan satu kamar khusus untuk tindakan operasi khusus pasien positif Covid-19.
Direktur RSBK, dr Wahyu Indianto mengatakan, kondisi ruang isolasi Covid-19 kosong sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
“Untuk Covid-19 turun drastis ya, bahkan ruang isolasi kami sudah kosong sejak seminggu ini. Tapi ruang isolasi tetap kami buka alias standby sampai status pandemi berakhir,” ujarnya.
Ia pun menegaskan tidak mengajukan pengurangan bed isolasi Covid-19, kendati 49 tempat tidur kamar isolasi di lantai 4 rumah sakit tersebut dalam kondisi kosong. Mengingat semenjak adanya Covid-19, pihaknya memang mengfungsikan seluruh lantai 4 untuk bangsal isolasi ditambah tujuh bed ICU dari 11 bed yang dimiliki.
“Awalnya memang lantai 4 ini untuk rawat inap tapi semenjak pandemi kita fokuskan untuk merawat pasien Covid-19 dengan menjadikannya ruang isolasi sampai sekarang. Kami juga belum ada rencana mengajukan penutupan karena untuk rawat inap biasa kan masih ada di lantai 3 dan 5. Sampai saat ini masih mencukupi,” ucapnya.
Hanya saja, lanjutnya, saat ini untuk tenaga kesehatan (nakes) yang sebelumnya bertugas di ruang isolasi memang sudah ditarik dan dikembalikan ke pos sebelumnya. Begitu juga dengan relawan Covid-19 yang sebelumnya direkrut juga dihentikan.
“Sukarelawan sudah kita lepas, nakes kita kembalikan ke pos masing-masing. Hanya ruangannya yang standby. Termasuk ICU. Tapi kalau ICU fleksibel ya, artinya bisa sesuaikan ke yang tiga bed atau dua bed,” paparnya.
Karena tak lagi merawat pasien Covid-19, Wahyu mengatakan, pihaknya saat ini mulai fokus mempromosikan kembali RSBK sebagai rumah sakit untuk pasien umum. Sebab sebelumnya selama Pandemi, rumah sakit tersebut memang full untuk perawatan pasien Covid-19 yang bergejala.
“Kemarin selama masa Covid-19 kami kan menutup rawat inap umum karena tenaganya kurang untuk merawat pasien Covid-19. Nah karena ini sudah tidak ada pasien Covid-19, maka kami informasikan kepada masyarakat bahwa kami kembali membuka pelayanan. Salah satunya dengan melakukan sejumlah program promosi,” ucapnya.
Termasuk, lanjutnya sejumlah kegiatan yang digelar dalam rangka bulan bakti. Berupa layanan medical check up kepada kader kesehatan yang ada di 54 kelurahan di Kota Solo. “Mulai 22 September nanti, kita jemput bola ke kelurahan, satu kelurahan ada kuota 20 orang kader kesehatan. Mereka kita pilih karena merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di Kota Solo. Salah satunya posyandu,” paparnya. (jay)