26.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Padi IP 400 di Sukoharjo, Setahun Panen Empat Kali

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, anggota DPR-RI Eva Yuliana dan Luluk Nur Hamidah, melakukan panen padi hasil indeks pertanaman empat kali setahun di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (12/10/2021).

Sistem pertanaman padi empat kali setahun merupakan salah satu terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produksi padi, meningkatkan ketahanan pangan nasional dan nilai tambah yang diperoleh petani.

“Tanam padi dengan IP 400 artinya tanam empat kali setahun, ini meningkatkan produksi dan pendapatan petani,” ungkap Mentan SYL.

Menteri SYL menjelaskan kegiatan panen di Kabupaten Sukoharjo ini untuk memastikan lahan yang yang cukup baik harusnya tidak dimanfaatkan untuk penanaman padi hanya 1, 2 dan 3 kali dalam setahun, namun harus bisa hingga 4 kali setahun. Terbukti, saat ini Kabupaten Sukoharjo mampu membuktikan seluas 2.000 hektar menanam padi 4 kali setahun.

“Tadi kita sudah tanya ke petani, hasilnya dalam satu musim tanam itu di atas Rp 30 juta. Kalau cuman tanam dua kali setahun, hanya dapat Rp 60 juta dan membuang waktu juga dalam setahun. Jadi tanam padi empat kali setahun benar-benar menambah produksi dan penghasilan petani,” jelasnya.

Baca juga:  Jateng Juara PEPARNAS XVII Raih 406 Medali

SYL menyebutkan untuk mewujudkan program penanaman padi empat kali setahun tentunya harus didukung dengan ketersediaan air, varietas padi unggul, mekanisasi, korporasi petani dan kelembagaannya harus disusun sehingga dari hulu ke hilir terintegrasi sehingga aspek pemasaran pun terjamin. Sesuai perintah Presiden Jokowi, lahan-lahan pertanian yang terkonsetrasi di atas 8.000 hektar harus ditingkatkan kelas rice milling unit (RMU) atau penggilingan padinya.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan Kabupaten Sukoharjo meskipun sebagai kabupaten nomor dua terkecil di Provinsi Jawa Tengah, namun setiap tahunnya selalu surplus padi tidak kurang dari 102 ton. Realisasi produksi padi tahun 2020 sebesar 310.778 ton dengan produktivitas padi rata-rata 6,8 ton per hektar.

Baca juga:  Pemkot Solo Siapkan Delapan Tempat Baru Isolasi Terpusat Covid-19

“Tahun 2021 ini Kabupaten Sukoharjo mendapat alokasi program optimalisasi peningkatan indeks pertanaman seluas 2.000 hektar. bahkan petani sanggup memperluas luas lahannya hingga 5.000 hektar,” ujar Etik.

Anggota DPR-RI komisi 3 Eva Yuliana menambahkan guna mendukung ketahanan pangan, butuh suasana kondusif. Diharapkan keamanan ketertiban masyarakat diperkuat lagi, termasuk menjaga sinergi antara TNI Polri dan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan program intensifikasi penanaman empat kali setahun merupakan solusi dari berkurangnya areal lahan karena alih fungsi lahan serta pertambahan penduduk.

“Ini adalah program yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam upaya mendorong petani melakukan optimalisasi indeks pertanian sehingga dapat menanam dan memanen padi sampai dengan empat kali dalam setahun, dari mulai persemaian sampai panen pada hamparan yang sama. Ke depan, dengan capaian surplus dan kualitas yang bagus, kita lakukan ekspor,” imbuh Suwandi. (Dea)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya