JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Stunting masih jadi persoalan bangsa yang menyentuh sisi-sisi kemanusiaan. Pemberian makanan bergizi dan edukasi pola asuh orang tua jadi kunci agar generasi bangsa tumbuh dengan baik.
Demikian disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono didampingi Wakil Bupati, Rober Christanto saat mengapresiasi acara Penyerahan Dana Pemulihan Ekonomi Daerah (PED) Bank Jateng, Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Balita Stunting dalam program “Ganesa” Gandeng Anak Negeri Bersama-sama di ruang Anthorium Rumdin Bupati, Kamis (5/10).
Menurut Juliyatmono, penanganan Stunting itu siklus yang berkelanjutan, treatmentnya harus berangkat dari perilaku. Langkahnya diawali dari sejak Pra nikah, persiapan nikah harus bagus dan saat menikah direncanakan dengan bagus. Kemudian menjaga kehamilan, proses kelahiran, hingga mendidik anak, pola asuh dan pola makan. Jika itu ada yang terabaikan karena beberapa faktor. Bisa jadi penyebab pemenuhan standar gizi kebutuhan anak berkurang.
“Jika dicermati itu bisa jadi bukan karena tak ada kemampuan, tapi karena perilaku. Anak sering tak doyan makan, penyebab apa? Bisa jadi karena psikologi. Anak itu kok tidak suka minum. Padahal anak berlarian harusnya kan haus, minumnya banyak. Itu perlu bimbingan orang tua, pengetahuan dan pendewasaan orang tua ini yang akan kurangi stunting,” jelas Bupati.
Sementara itu, Pimpinan Bank Jateng Karanganyar, Sigit Nurbianto menjelaskan, ini merupakan program mulia Bank Jateng, yakni salah satu program penyaluran dana tanggungjawab sosial Bank Jateng. Salah satu programnya adalah kepedulian pengentasan stunting.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita dari usia 0 sampai 1000 hari, di mana berat badan dan tinggi badan tak sesuai standar. Maka kita suport untuk pembelian suplemen, susu maupun makanan tambahan lainya seperti telur ini,” terangnya.
Ditambahkan dia, bantuan dananya sekitar Rp 406.934.180 tersebut berupa uang yang diwujudkan dalam bentuk makanan, suplemen, dan susu, susunya khusus, makanya dihadirkan dokter khusus gizi agar sesuai kebutuhan gizi bayi.
“Ini berjalan melalui Ikatan Bidan Indonesia, melalui Dinas kesehatan kota. Ya semoga bermanfaat untuk generasi bangsa masa depan kita,” tandasnya. (yas/bis)