JATENGPOS.CO.ID, SOLO– Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, membacakan surat pengunduran diri dalam rapat paripurna DPRD Solo, Rabu (17/7). Sontak dalam sidang menanggapi pembacaan surat tersebut, sejumlah anggota DPRD dari Fraksi PDIP ramai melakukan interupsi.
Bahkan jalannya rapat tersebut sempat diskors sekitar 30 menit. Rapat dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan dipimpin Sugeng Riyanto.
“Yang tanda tangan nama Gibran Rakabuming Raka jabatan Wali Kota Solo, bersama ini mengajukan pengunduran diri sebagai Wali Kota Solo masa jabatan 2021 2026 sehubungan dengan telah ditetapkan sebagai Wakil Presiden terpilih dalam Pemilu 2024, demikian untuk dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya atas perhatian dan kerja sama saya ucapkan terima kasih,” kata Gibran membacakan surat tersebut.
Seusai pembacaan dari Gibran, DPRD membacakan jawaban dari surat pengunduran tersebut. Sekretaris DPRD Solo, Kinkin Sultanul Hakim, membacakan surat persetujuan pengunduran diri dan pemberhentian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan pengangkatan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebagai wali kota sementara.
Namun momen pembacaan tersebut mendapat interupsi dari Ketua Komisi I DPRD Solo, Suharsono, dan anggota DPRD Solo, YF Sukasno. Harsono melakukan interupsi mengenai isi draf yang dinilai menyetujui soal pengunduran diri sebagai Wali Kota Solo.
“Bahwa DPRD hanya mengumumkan pengunduran wali kota dari jabatannya demikian DPRD tidak punya kapasitas atau kewenangan untuk menyetujui atau tidak menyentuh. DPRD mempunyai kewajiban untuk melakukan pengusulan Wawali untuk menggantikan posisi wali kota sehingga draf itu tadi harus diubah bahwa DPRD tidak menyetujui atau tidak menyetujui, tapi mengusulkan kepada Mendagri melalui gubernur untuk pemberhentian wali kota sekaligus pengangkatan wakil wali kota menjadi wali kota. Usulan kami draf bisa diperbaiki agar DPD tidak over kewenangan karena punya kewenangan untuk mengusulkan bukan menyetujui atau tidak menyetujui,” ujar Suharsono.
Interupsi dari Ketua Komisi I itu dijawab oleh pimpinan dewan, Budi Prasetyo, bahwa apa yang dibacakan oleh sekretaris DPRD hanya membacakan draf Surat Keputusan (SK).
“Jadi yang disampaikan Pak Harsono kaitannya dengan apa posisi kita di DPRD tidak dalam rangka untuk menyetujui atau tidak menyetujui. Dan tadi yang kita tawarkan draf SK-nya setuju terkait draf SK, kalau kaitan redaksional ada kata menyetujui biar direvisi terlebih dahulu. Yang saya tawarkan dalam paripurna daftar SK yang dibacakan Pak Sekwan jadi tidak dalam rangka menyetujui, kita tawarkan SK-nya yang dibacakan tapi kalau di redaksional ada kata menyetujui biar dikoreksi lagi,” jelas Budi
Ketika pimpinan rapat mempersilakan Gibran membacakan nota penjelasannya, tiba-tiba anggota DPRD Solo, Honda Hendarto, melakukan interupsi. Dia menanyakan perihal dua dokumen yang menjadi dasar pembahasan.
“Pertama adalah prognosis, realisasi semester I dan rencana semester II. Kedua, RKPD perubahan. Semua itu berdasarkan amanat undang-undang. Apakah pimpinan sudah menerima dua dokumen itu?” tutur dia.
Mendapat pertanyaan itu, pimpinan rapat menyampaikan secara singkat bahwa dua dokumen dimaksud sudah ada semua. Tapi Honda kembali melakukan interupsi dengan menyampaikan dokumen prognosis memang sudah di meja komisi. Namun dokumen RKPD perubahan 2024 belum ada. Politikus PDIP itu ingin memastikan apakah pimpinan rapat sudah melihat dokumen itu.
Ditanya seperti itu, Sugeng memastikan dokumen prognosis sudah di meja masing-masing komisi. Sedangkan dokumen RKPD perubahan, berdasarkan informasi Sekretariat DPRD Solo, sedang proses di Pemprov Jateng.
Tapi penjelasan itu tidak bisa membuat Honda diam. Politikus paling senior di Karangasem itu mengingatkan dua dokumen tersebut adalah dasar dilakukannya pembahasan dalam rapat tersebut. Dia menyampaikan interupsi karena kejadian sama sudah beberapa kali terjadi.
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto mengatakan rapat digelar lantaran tuntutan gerak cepat. Karena ada beberapa persoalan yang ditandatangani oleh DPRD Solo.
“Problemnya satu, kita ada di limit waktu usia DPRD periode 2019-2024 hanya sampai 13 Agustus, 14 Agustus sudah anggota dewan yang baru. Sementara kita harus membahas beberapa hal yang butuh tanda tangan atau persetujuan bersama antara DPRD dan Wali Kota definitif,” jelasnya seusai rapat paripurna.
Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengaku akan tetap berada di Solo sampai SK pengunduran dirinya disetujui Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sedangkan istrinya, Selvi Ananda dan anak kedua anaknya Jan Ethes dan La Lembah Manah sudah bertolak ke Jakarta.
“Saya masih di Solo, anak-anak sama istri yang sudah di Jakarta. Kan masih menunggu surat keputusan dari Pak Mendagri dan Pak Pj Gubernur,” ujarnya di Gedung DPRD Solo, Rabu (17/7), dilansir dari detikcom.
Gibran mengaku meski masih di Solo, pekerjaan kedinasan ia serahkan kepada Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Ia menyebut, selama di Solo, akan bertemu dengan warga untuk mendengarkan masalah-masalah di Kota Bengawan.
“Masih di sini tapi kegiatan sudah diampu oleh Pak Wakil yang akan jadi wali kota definitif. Ini akan pamitan ke warga. Ada beberapa titik, sambil mendengarkan masalah-masalah warga,” bebernya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan pertemuan dengan warga untuk belanja masalah dan keluhan warga.
“(Belanja masalah) Ya, kita ke mana-mana pasti belanja masalah. Mendengar keluhan warga. Sekali lagi makasih untuk warga Solo yang selama ini sudah men-support program pemerintah dan juga ikut membuat branding Kota Solo lebih baik lagi,” pungkasnya.
Disambut Poster
Hari terakhir sekaligus pamitan Gibran sebagai Wali Kota Solo. Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Solo menggelar perpisahan di halaman kantor Gibran. Ia tiba di kantor Balai Kota Solo sekira pukul 09.21 WIB. Gibran langsung menyalami para ASN yang sudah berjejer di halaman.
Para ASN membawa sejumlah poster dari kertas bertulisan ucapan terima kasih kepada Gibran. Tulisan tersebut antara lain ‘Terima kasih Mas Wali untuk pembangunan Kota Solo’,’ Mantan Terindah’, ‘Terima kasih Mas Wali’,’Aku Padamu Mas Wali’, dan ‘Mas Wali goes to Jakarta, matur nuwun’.
Gibran mengucapkan terima kasih atas kontribusi dari para ASN. Menurutnya, selama ini pelayanan publik berjalan dengan baik dan fast response.
“Terima kasih untuk segenap jajaran, semua yang ada di Balai Kota kerja selama tiga tahun sangat luar bisa sekali, pelayanan publik berjalan dengan baik. Semua fast response, dan sekali lagi terima kasih untuk kerja kerasnya,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (17/6).
Menurutnya, banyak kontribusi yang diberikan oleh para ASN. Termasuk keberhasilan Kota Solo menggelar event internasional.
“Kontribusi luar biasa sekali, dan penghargaan yang diterima karena kerja keras semua pihak di sini. Baik WTP dan penghargaan yang lain. Termasuk kesuksesan Kota Solo menggelar atau jadi tuan rumah internasional. Ini kerja keras semua pihak,” jelasnya.
“Kalau nggak ada beliau-beliau saya bukan siapa-siapa,” imbuh Gibran.
Lebih lanjut, Gibran memberikan pesan kepada pra ASN agar terus melayani warga dengan baik. Selain itu, ia mengingatkan bahwa Solo sangat disorot.
“Terus bekerja keras terus melayani warga dengan baik jangan lupa Solo banyak disorot, kita kerja harus ekstra keras,” pungkasnya.
Pemandangan yang sama terlihat usai Gibran dari Balai Kota, warga Solo mengadang kedatangan Gibran di depan Gedung DPRD setempat. Warga yang membentangkan spanduk langsung merangsek di depan mobil Nissan Juke putih yang ditumpangi Wakil Presiden Terpilih itu.
Sehingga tidak dapat masuk ke halaman gedung dewan. Gibran pun akhirnya turun dan menyalami warga yang meneriakkan yel yel dukungan. Mereka juga menyerukan yel-yel Gibran sakjose dan berebut bersalaman serta mengajak berswafoto.
“Gibran sak jose,” teriak warga.
Tak hanya warga, puluhan pekerja DLH (Dinas Lingkungan Hidup), Relawan dan ASN yang berseragam Korpri juga memenuhi halaman Gedung DPRD. Setelah sekitar 20 menit Gibran baru bisa masuk ke ruangan Graha Paripurna untuk mengikuti rapat paripurna.
“Ini aksi spontan bukan hanya rekawan tapi juga masyarakat dari berbagai kalangan. Tadi juga ada dari DLH Solo yang juga ikut. Mereka ingin mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada mas Gibran yang sudah membangun dan memimpin Solo dengan baik. Semoga nanti bersama pak Prabowo juga sukses memimpin Indonesia,” ujar Kuat Hermawan, Ketua Relawan Bolone Mase. (dtc/muz)