JATENGPOS. CO. ID, SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi saksi peluncuran dua proyek groundbreaking besar dan penandatanganan kerja sama strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam rangka peringatan Milad ke-67 UMS di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Jumat (24/10).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas kontribusi UMS yang telah banyak menghasilkan sumber daya insani unggul.
Fokus Kaderisasi Ulama dan Gizi Nasional
Haedar Nashir menjelaskan dua proyek besar yang diluncurkan bertepatan dengan Milad UMS: Groundbreaking Pembangunan Pondok Mahasiswa Sobron: Pondok ini bertujuan mencetak kader-kader ulama yang spesial, berwawasan inklusif, kebangsaan, dan global.
“Ulama itu kan pewaris nabi yang mencerahkan, mencerdaskan, memajukan dengan basic keimanan, takwa, tapi juga membawa kemajuan Iptek,” ujar Haedar.
Groundbreaking Pembangunan Fakultas Teknik: Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, Haedar Nashir mengumumkan kerja sama penting antara Muhammadiyah dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipimpin oleh Dr. Ir. Dadan Hindayana. Kerja sama ini berfokus pada program gizi nasional, terutama menyangkut pemenuhan gizi anak bangsa dan ibu hamil.
“Muhammadiyah berada di garis depan untuk program ini dengan 105 SPPG (Sentra Pelayanan Pangan Gizi) dan nanti akan ditambah lagi 150 pada periode berikutnya. Kita ingin bersama Badan Gizi Nasional untuk menyangga program ini demi kesehatan generasi bangsa,” tegas Haedar.
Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dr. Ir. Dadan Hindayana, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi luar biasa dari Muhammadiyah.
“Alhamdulillah Badan Gizi Nasional berhutang budi banyak dengan Muhammadiyah karena hari ini sudah melaunching 105 SPPG dan masih akan membangun 150 SPPG. Ini kontribusi yang luar biasa karena tidak mudah bisa membangun fasilitas dengan uang negara,” kata Dadan.
Dadan menambahkan, 105 SPPG ini menyebar di 17 provinsi, menunjukkan jangkauan kontribusi yang sangat luas. BGN juga sedang mengembangkan mekanisme pelayanan gizi yang berkolaborasi dengan sekolah, seperti yang sudah dicontohkan di Bogor.
“Untuk sekolah-sekolah yang kantinnya tidak memadai nanti kita akan kolaborasikan antara makanan utama dikirim dari SPPG dan kantinnya menyediakan penutup mulut,” jelas Dadan, menandakan program ini dirancang untuk menghasilkan generasi yang sehat dan kuat.
Pada kesempatan tersebut Haedar Nashir, didampingi Ketua BGN Dadan Hindayana, juga disaksikan Wamen dikdasmen Dr Fajar Riza, Rektor UMS Prof Harun Joko Prayitno meresmikan 2 SPPG Muhammadiyah yang dikelola UMS, di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.
Haedar Nashir menutup sambutannya dengan menekankan bahwa kesatuan bangsa adalah hal yang sangat penting, di mana Muhammadiyah akan selalu merekat persatuan lewat program dan gerakan bersama pemerintah, fokus pada peningkatan sumber daya manusia mulai dari pendidikan hingga kesehatan. (dea/jan)



 
                                    

