JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pabrikan tepung terigu, PT Sriboga Flour Mill tengah menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka untuk mengembangkan komoditas porang sebagai bahan baku pembuatan tepung.
General Manager Commercial PT Sriboga Flour Mill, Rike Sundari mengatakan, untuk mengembangkan porang sebagai bahan baku substitusi tepung terigu, diperlukan kontribusi dari lingkungan akademisi.
“Butuh bantuan dari lingkungan akademisi dari sisi lembaga risetnya, harapannya pabrikan terigu tidak lagi tergantung pada gandum karena gandum ini kita tahu impor,” katanya, usai penandatanganan nota kesepahaman antara Sriboga dengan UNS, di Kampus UNS Solo, Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, dari hasil pencampuran gandum dengan porang yang dilakukan oleh pengusaha mie mitra kerja sama Sriboga, ternyata hasilnya jauh lebih baik dibandingkan hanya dengan terigu.
“Oleh karena itu, kami yakin porang ini mampu menggantikan gandum namun tidak 100 persen. Jika sudah substitusi gandum dengan pangan lokal maka itu luar biasa. Banyak membantu dari sisi ketahanan pangan lokal dan dari sisi devisa,” ungkapnya.
Dijelaskan, dengan penelitian yang lebih mumpuni, harapannya terigu berbahan baku porang bukan hanya untuk mie, tetapi juga makanan lain berbahan terigu.
“Ahlinya untuk mengembangkan itu ada di sini, kami perlu bantuan dari UNS,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS Sajidan menuturkan, upaya ke depan yang perlu dilakukan adalah riset bersama agar kebutuhan terigu tidak hanya tergantung pada impor, tetapi juga ada bahan-bahan substitusi produk asli Indonesia.
“Yang bisa memberikan nilai tambah baik secara kualitas maupun ekonomi. Ini yang bisa dilaksanakan bersama antara UNS dengan PT Sriboga,” tukasnya.
Ditambahkan, ke depan perlu ada riset yang lebih komprehensif antara dua belah pihak.
“Akan ada pertemuan lebih intens dengan para peneliti, kami juga punya lahan cukup besar di Hutan Bromo seluas 126 ha yang berpotensi untuk dikembangkan,” tandasnya.
Sementara, selain agenda penandatangan kerjasama, kegiatan juga diisi dengan seminar atau sharing bisnis UMKM, dengan tema ‘Teknik Mengelola Pelanggan’, yang disampaikan oleh Irfan Wahyudi, selaku Direktur PT UDSR, Owner bakpia 701, dan seorang penggiat UMKM. Seminar ini sekaligus untuk membantu para UMKM dalam pengelolaan pelanggan yang lebih efektif dan efisien.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan baking demo yang mengedepankan inovasi produk, sehingga membantu UMKM dalam inovasi produknya dan memperluas jangkauan pemasaran yang lebih luas.(aln)