JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gmedia bersama Soepra Radio dan Televisi bekerja sama dengan SMAN 14 Semarang, kembali mengadakan Gmedia Goes To School (GTS), kegiatan webinar yang mengangkat tema “ Building Content For Instagram ” juga di dukung Jateng Pos sebagai media partner.
Di hadiri oleh 130 peserta, GTS tersebut guna memberi edukasi peserta didik untuk membuat konten menarik dan berdampak baik di sosial media.
“Terimakasih kepada seluruh penyelenggara kegiatan positif ini. Kami harap kerja sama ini tidak terputus sampai disini, apalagi tentang membuat konten di Instagram, yang kebetulan hal ini juga menjadi konsen kita untuk mengembangkan skill bagi para murid dan juga guru-guru SMKN 11 Semarang”, kata Maryadi Kepala Sekolah SMKN 11 Semarang, belum lama ini.
Irvan Subekti Founder is Creative Works & Director of travikr.com dan sebagai nara sumber, mengatakan, bahwa followers dan likes bukan lagi menjadi patokan.
Hal ini terjadi karena pergeseran kebiasaan pengguna yang semakin pelit dan lebih memilih-milih untuk memberikan likes, komen dan lain sebagainya.
“Sekarang udah beda. Karena makin kesini kan makin banyak perubahan, pengguna pun juga jadi jenuh ngikutin perubahan-perubahan yang ada. Jadinya, mereka hanya scroll-scroll aja kalo emang konten yang mereka liat gak menarik banget”, kata Irvan.
Di jelaskan dalam membuat konten pun tidak hanya persoalan visual saja, tapi juga harus tahu tujuan dan arah konten itu untuk apa.
“Jadi, ada hardselling sama softselling. Kalian mungkin fokus ke visualnya harus melulu bagus, tapi kalian lupa kalo konten yang kamu bikin mau yang hard apa soft. Kalau hardselling ini beneran jualan dengan gamblang, langsung tanpa basa-basi cantumin harga, promo atau sebagainya. Kalau softselling kamu bisa kombinasiin sama konten tips and trick, DIY, atau yang lebih save dan share-able buat followers”, terang Irvan.
Senada, Bayu Permana sebagai tim marketing komunikasi Unika Soegijapranata Semarang, memberikan materi bagaimana sosial media bisa jadi sarana yang tepat untuk mencari informasi, inspirasi dan membangun personal branding.
“Sebisa mungkin konten yang kita buat bisa menjawab keingintahuan dari audience, memberikan solusi, menyentuh emosi dengan memberikan pesan-pesan yang bermanfaat dan menghibur”, kata Bayu.
Bayu, juga memberikan tips-tips seputar brand awareness.
“Jadi kita harus perhatikan konten yang sedang viral, lalu interaksi audience nya seperti apa, jam kita lihatnya. Jadi kita bisa tau konten yang cocok untuk produk kita itu apa, trus jam berapa kita harus posting, trus respon audience kedepannya bakal seperti apa. Riset nya juga jangan di satu platform aja, tapi banyak. Bisa instagram, facebook, twitter, tiktok, youtube dan lain sebagainya”, tutup Bayu Permana. (ucl)