JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Menentukan jarak dalam satuan meter melalui pandangan mata tidak bisa sama disetiap orang. Kemampuan menilai jarak benda dari pengamat melibatkan banyak indera, termasuk penglihatan, dan proprioception (perasaan tubuh terhadap posisi dan gerakannya sendiri). Otak menggunakan sedikit perbedaan gambar yang diterima masing-masing mata untuk menentukan jarak jauhnya suatu benda. Karena berdasarkan kemampuan maka hasilnya tidak akan mungkin bisa seragam antara satu orang dengan lainnya.
Solusinya adalah menentukan jarak dengan menghitung angka seperti mengikuti satuan waktu detik. Sudah bisa dipastikan semua orang sanggup menghitung angka 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) serupa perhitungan satuan detik di stopwatch.
Rumus 3 atau 4 detik ini berlaku diberbagai kecepatan kendaraan. Jika (t) adalah waktu, jarak adalah (S), kecepatan adalah (v), Maka rumus menemukan jarak dari kecepatan dan waktu yang telah diketahui adalah S=v x t.
Maka dengan formula diatas dapat diketahui jaraknya disetiap kecepatan adalah sebagai berikut :
kecepatan V = 30 kilometer per jam dan waktu T = 3 Detik, Jarak 25 Meter
Kecepatan V = 30 kilometer per jam dan waktu T = 4 Detik, Jarak 33.33 Meter
kecepatan V = 40 kilometer per jam dan waktu T = 3 Detik, Jarak 33.33 Meter
Kecepatan V = 40 kilometer per jam dan waktu T = 4 Detik, Jarak 44.44 Meter
Hasil perhitungan diatas menggunakan Rumus untuk 3 – 4 detik terbukti sangat aman masuk dalam jangkauan jarak minimal dan Jarak Aman antar kendaraan sesuai dengan sosialisasi tabel jarak aman dan jarak minimal kendaraan di halaman Facebook Kementerian Perhubungan RI.
Perlu diketahui bahwa setiap kali berkendara, bikers akan selalu mengalami tahapan yang berulang disetiap perjalanan yaitu waktu reaksi dan waktu manuver. Keduanya pasti memiliki atau membutuhkan waktu dan jarak. Reaksi terdiri dari tahapan mata melihat kejadian dari situasi dan kondisi, kemudian informasi dirubah menjadi sinyal yang akan dikirimkan serta diproses area otak yang tepat untuk diintergrasikan semua informasi dan menganalisis dilanjutkan ke bagian otak depan (Prefrontal Cortex) yang berperan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Otak memutuskan tindakan apa yang paling tepat untuk diambil dalam situasi tersebut. Keputusan dari korteks prefrontal dikirim ke lobus frontal otak yaitu area ini bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengontrol gerakan tubuh. Dalam bentuk sinyal kemudian dikirimkan melalui sumsum tulang belakang diteruskan ke otot melalui saraf motorik. Saraf motorik memicu kontraksi otot, menghasilkan gerakan tubuh yang terlihat.
Durasi untuk menyelesaikan waktu reaksi untuk usia dewasa membutuhkan waktu paling cepat adalah 1 detik, jika dimasukan kedalam formula diatas dengan kecepatan 40 Km/jam maka 1 detik kendaraan akan berjalan sejauh 11,11 meter. Sehingga jika menggunakan rumus 3 detik maka kita memiliki sisa jarak untuk mengerem sampai berhenti sempurna adalah 22,22 meter. Jarak pengereman yang tercatat dengan kondisi tidak siap untuk manuver mengerem terpendek adalah 10,1 meter, terukur dari mulai pengereman hingga berhenti sempurna tanpa terjatuh.
“Waktu reaksi bervariasi tergantung oleh kompleksitas kejadian, tingkat kesigapan, kondisi mental dan fisik seperti kelelahan, stress, pengaruh obat. Waktu manuver juga bervariasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan jalan, kondisi kendaraan dan lingkungan, berdampaknya akan makin lama dan makin jauh,” jelas Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.