JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Jawa Tengah telah diguyur hujan secara merata akhir – akhir ini. Dilansir dari info BMKG, wilayah Jawa Tengah berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang serta angin yang lebih kencang dari biasanya.
Di beberapa wilayah Jawa Tengah terjadi hujan pada siang hingga malam hari, sehingga diwaktu tersebut sangat mungkin sekali adalah waktu produktif untuk bikers atau pengguna sepeda motor untuk mobilitas. Walau disarankan paling baik adalah bikers untuk menepi saat hujan demi menghindari resiko berbahaya dan #cari_aman.
Pengereman di permukaan basah membutuhkan kehati-hatian ekstra karena traksi ban berkurang, sehingga risiko tergelincir atau kehilangan kendali meningkat. Berikut beberapa yang perlu diperhatikan sebagai prinsip dasar adalah :
1. Kunci utama pengereman di permukaan basah adalah kehalusan dan bertahap. Hindari pengereman mendadak atau menghentak, karena hal ini dapat dengan mudah menyebabkan ban kehilangan traksi dan selip.
2. Keseimbangan motor dan tubuh pengendara. Posisi tubuh yang seimbang sangat membantu menjaga stabilitas motor saat pengereman. Bahu rileks, siku menekuk dan fleksibel, pegang stang dengan kedua tangan secara mantap, tetapi tidak terlalu kencang, agar bisa merasakan feedback dari motor. Duduklah di tengah jok, tidak terlalu maju atau mundur. Ini memastikan distribusi berat yang seimbang. Posisikan lutut agar bisa memberikan stabilitas tambahan dan membantu mengendalikan motor saat terjadi pergeseran berat dampak gaya inersia. Telapak kaki di motor matik tetap difloorstep dengan posisi yang nyaman dan siap untuk membantu menahan tubuh saat pengereman, hindari meletakkan kaki terlalu jauh ke depan atau ke belakang.
3. Prediksi kondisi jalan dan situasi lalu lintas di depan Anda. Mengantisipasi sangat dianjurkan dibanding dengan reaksi setelah ada kejadian. Ini membantu bikers dapat melakukan pengereman lebih awal dan lebih halus.
Sedang untuk teknik pengereman yaitu :
• Jika membutuhkan menurunkan kecepatan yang signifikan, gunakan rem depan dan belakang secara bersamaan dengan proporsi tekanan pengereman depan lebih kuat dibanding rem belakang. Pada kondisi basah, berikan tekanan yang sama pada setiap rem, namun tetap perlakukan rem secara lembut untuk membantu memperlambat laju motor. Hindari penggunaan rem depan maupun belakang secara berlebihan karena dapat menyebabkan ban terkunci dan motor terjatuh.
• Selalu mengurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan. Jika terpaksa mengerem di tengah tikungan, lakukan dengan sangat lembut dan jaga posisi motor tetap tegak sebisa mungkin.
• Motor dengan sistem ABS (Anti-lock Braking System) akan membantu mencegah ban terkunci saat pengereman kuat. Untuk motor tanpa ABS, teknik “pumping” sangat penting untuk dikuasai.
• Teknik “Pumping” (Memompa) digunakan jika Bikers merasa ban mulai kehilangan traksi, lepaskan sedikit tekanan pada rem lalu tekan kembali secara lembut dan berulang. Teknik ini membantu mencegah ban terkunci dan mempertahankan traksi. Dan untuk Teknik Pumping ini tidak berguna jika tidak memiliki jarak aman.
“Perlebar jarak aman dengan kendaraan di depan, pastikan alur dan tekanan ban kondisi baik. Saat hujan atau permukaan basah, kurangi kecepatan Anda secara signifikan, berkendaralah dengan fokus dan konsentrasi penuh. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan dan menyesuaikan gaya berkendara dengan kondisi jalan dan cuaca,” tutup Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.(aln)