JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Seleksi Calon Pegawai Sipil Negara (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bakal dibuka tahun ini. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan formasi yang dibutuhkan dalam seleksi ini akan diputuskan akhir Maret 2021.
“Sekarang tawar menawar sifatnya, baik daerah maupun beberapa kementerian lembaga,” kata Tjahjo Kumolo dalam rapat bersama Komisi II DPR di Jakarta, Rabu (24/3l.
Sejauh ini, kata Tjanjo, kementerian mencatat ada kebutuhan sementara mencapai 1.275.387 formasi. Sebanyak 83.669 formasi di instansi pusat.
Kemudian, ada 1.191.718 formasi di instansi daerah. Ini terdiri dari 1.002.616 formasi guru PPPK, 70.008 formasi PPPK non-guru, dan 119.094 formasi CPNS. Untuk formasi non-guru, di dalamnya ada tenaga kesehatan, bidang, sampai penyuluh.
Dalam seleksi ini, kata Tjahjo, kementerian akan mengupayakan agar semua formasi bisa terisi. Bila tidak, maka anggaran yang sudah diberikan Kementerian Keuangan akan dialihkan untuk memenuhi formasi tahun 2022.
Selain itu, seleksi ini juga bertujuan untuk menggenjot daya saing ASN. Salah satunya dengan terus mengurangi jumlah PNS yang bekerja sebagai pelaksana administrasi. Tapi Tjanjo belum menjelaskan, apakah dalam seleksi ini jabatan pelaksana administrasi ini masih akan dibuka atau tidak.
Saat ini, kata Tjahjo, ada 4,6 juta yang bekerja sebagai PNS. Jumlah terbanyak didominasi oleh pelaksana administrasi dengan jumlah 39 persen. Baru kemudian guru dan dosen 36 persen, tenaga teknis dan kesehatan 14 persen, serta terakhir struktural 11 persen.
Sebelumnya Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dwi Wahyu Atmaji mengklaim rekrutmen CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) membuat proses seleksi menjadi lebih adil dan transparan.
Sistem yang digunakan sejak tahun 2013 tersebut, menurut Atmaji, juga mampu menjaring CPNS dengan kualitas dasar yang baik serta berhasil menekan kemungkinan terjadinya kecurangan dan praktik KKN dalam rekrutmen CPNS.
Meski begitu, menurut dia, keberhasilan dan kemajuan dalam penerimaan CPNS ini tidak menghentikan proses perbaikan berkesinambungan yang dilakukan oleh pihaknya. “Misalnya dengan memulai proses talent scouting atau pengembangan proses penerimaan berbasis kebutuhan yang bukan dilakukan setahun sekali pada waktu tertentu,” tutur Atmaji dalam rapat koordinasi yang digelar virtual bersama instansi pusat dan daerah, pada hari ini, Kamis, 4 Maret 2021.(tmp/udi)