JATENGPOS.CO.ID, PURWOKERTO – Kepolisian Daerah Jawa Tengah berupaya mengantisipasi kemungkinan adanya aksi terorisme saat pemilihan kepala daerah serentak di wilayah itu, kata Wakil Kepala Polda Jateng Brigadir Jenderal Polisi Indrajit.
“Semua kemungkinan pasti terjadi walaupun sampai saat ini belum ada ancaman itu (terorisme, red.). Polri harus siap dahulu,” katanya kepada wartawan usai membuka “Banyumas Police Expo 2018” yang digelar Kepolisian Resor Banyumas di Rita Supermal, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu siang.
Oleh karena itu, kata dia, anggota Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan pelatihan-pelatihan untuk mempersiapkan diri. Dengan demikian, jika ada sesuatu yang terjadi, Polri sudah siap.
Jika hingga saat ini, belum ada ancaman namun Polri tidak bisa menyatakan bahwa pelaksanaan pilkada pasti aman.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan bahwa Polda Jateng menilai tujuh kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada serentak, seluruhnya termasuk rawan.
Dalam hal ini, selain Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, sebanyak tujuh kabupaten/kota di provinsi itu juga akan menggelar pilkada serentak pada tanggal 27 Juni 2018, yakni Kabupaten Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, Magelang, Tegal, dan Kota Tegal.
“Semuanya rawan. Kalau semuanya aman, aman, aman, polisi tentunya tidur,” ujarnya.
Wakapolda kembali menegaskan bahwa masalah netralitas anggota Polri dalam pelaksanaan pilkada.
Bahkan, kata dia, pegawai negeri sipil di lingkungan Polri juga harus netral.
“Enggak boleh dukung-mendukung. Kalau ada, laporkan, nanti akan kami tindak,” tegasnya.
Sanksi yang diberikan terhadap anggota Polri yang tidak netral, menurut dia, itu tergantung pada tingkat kesalahannya dan bisa juga langsung berupa pemberhentian dengan tidak hormat.
Dalam laporannya, Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun mengatakan bahwa kegiatan “Banyumas Police Expo 2018” diselenggarakan sebagai salah satu media untuk memperkenalkan tugas-tugas kepolisian.
“Sekaligus sebagai wahana mempererat komunikasi Polri dengan seluruh komponen masyarakat di wilayah Banyumas serta bertujuan mengajak masyarakat Banyumas yang ‘semeduluran’ (bersaudara, red.) menjelang, pada saat, dan pasca-Pilkada 2018,” katanya.
Pembukaan “Banyumas Police Expo 2018” itu diawali simulasi pembebasan sandera yang diperagakan oleh personel Brimob Subden 3 Detasemen B Pelopor Purwokerto dan Gegana Unit 3 Banyumas.
“Banyumas Police Expo 2018” yang digelar selama 2 hari, Sabtu (27/1) hingga Minggu (28/1), diisi pameran dan beberapa kegiatan, antara lain, parade Drum Corps Cendrawasih Akademi Kepolisian serta lomba keterampilan Pramuka Penggalang tingkat SMP se-Banyumas di Alun-Alun Purwokerto. (drh/ant)