Yukata Peduli Bangsa Bantu Pengungsi Merapi

Tim Yutaka Peduli Bangsa saat menyerahkan bantuan untuk pengungsi Merapi di balai desa Tegalmulyo Kemalang Klaten. Foto : Ade Ujianingsih/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Yukata Peduli Bangsa melakukan baksos menyambangi pengungsi Merapi yang ada di wilayah kabupaten Klaten.

Bantuan berupa nasi kotak dan faceshield sebanyak 460 paket diserahkan pada para pengungsi Merapi yang ada di Desa Balerante dan Tegalmulyo Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

“Yukata Peduli menyerahkan nasi kotak dan faceshield untuk semua pengungsi di desa Tegalmulyo hari Jumat dan Sabtu kita serahkan untuk pengungsi Balerante, Klaten. Ini bentuk kepedulian kami atas bencana alam yang terjadi,” kata Iskandar Salawi, Korlap Yukata Peduli, di Balai desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, Jumat (20/11/2020).

Yukata Peduli Bangsa berusaha hadir dalam setiap bencana. Kali ini menyambangi pengungsi warga Klaten yang terdampak bahaya Merapi, yakni di desa Tegalmulyo dengan 100 an pengungsi dan dan desa Balerante lebih dari 270 pengungsi.

iklan
Baca juga:  BPCB Jateng Serahkan Uang Kompensasi Kepada Penemu Cagar Budaya

Pada kesempatan tersebut, Yukata Peduli bekerjasama dengan PMI Klaten memberikan bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 460 boks dan 460 buah faceshield.

“Bantuan yang kami serahkan sesuai kebutuhan pengungsi, kita konsultasikan dulu dengan koordinator pengungsian agar tepat sasaran. Bantuan ini tidak berhenti disini, akan berlanjut sesuai situasi dan kondisi,” imbuh Iskandar.

Bantuan untuk kebencanaan Merapi menjadi salah satu bentuk kepedulian moril dari Yutaka salah satu produsen kasur berkualitas, karena memiliki pabrik di wilayah Klaten.

Disampaikan Purnama, sekretariat dan logistik pengungsian di balai desa Tegalmulyo, situasi di pengungsian di Tegalmulyo kondusif.

“Ada sekira 100 an pengungsi dari tiga dusun yakni dukuh Majekan, Canguk, Sumur, dengan prioritas ibu hamil, usia lanjut, anak anak, dan disabilitas.” Kata Purnomo.

Baca juga:  Oven Kayu Terbakar,Kayu Rp15 Juta Ludes

Pengungsi dibagi 3 barak, dengan diatur sekat sekat sesuai protokol kesehatan. Diketahui pengungsi datang sore atau malam hari, paginya mereka kembali ke rumah beraktivitas. Setiap saat standby petugas kesehatan PMI Klaten untuk memantau kondisi warga.

Mengenai kebutuhan logistik, Purnomo sangat berterimakasih pada masyarakat yang mendukung dan bantuan logistik tercukupi.

“Kami tidak bisa hanya berharap pada bantuan logistik dari pemerintah. Alhamdulilah banyak bantuan dari pihak ketiga, termasuk salah satunya bantuan dari Yutaka Peduli ini.” Imbuh Purnomo.

Ditambahkan Subur, koordinator relawan mengatakan masyarakat Tegalmulyo sudah teredukasi dalam siaga kebencanaan.

“Masyarakat Tegalmulyo sudah paham mengenai status Merapi dan bagaimana harus bersikap.” Kata Subur.

Desa Tegalmulyo dan Balerante termasuk desa dalam lingkaran rawan bahaya bencana Merapi, karena jaraknya kurang dari 5 km dari puncak. Seluruh warganya sudah dikondisikan menghadapi bahaya merapi. (Dea/bis/rit)

Baca juga:  Luluk Nur Hamidah Dorong Peran Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Pangan
iklan