2019, Penderita AIDS Tambah 13 Orang

Mayoritas Ibu RT dan Wiraswasta

CEK DARAH : Petugas kesehatan sedang mengambil sampel darah dari para Pemandu Karaoke di kawasan Sarirejo ( Sembir) Salatiga.
CEK DARAH : Petugas kesehatan sedang mengambil sampel darah dari para Pemandu Karaoke di kawasan Sarirejo ( Sembir) Salatiga.

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Pengidap HIV/AIDS di Kota Salatiga bertambah 13 orang sepanjang tahun 2019 lalu. Dari jumlah penderita itu kebanyakan dari kalangan wiraswasta dan ibu rumah tangga (RT).

“Sejak ditemukan kasus HIV/ AIDS pertama di Kota Salatiga sejak tahun 1994 silam, hingga tutup tahun 2019 kemarin jumlah penderitanya 284 orang. Yang meninggal 68 orang. Jadi saat ini yang masih bertahan 216 orang,” ujar Rahayunis Pengelola Program Komisi Penanggulan AIDS Kota Salatiga, Senin (17/2) kemarin.

 Dijelaskan Sri Wahyuni, dari jumlah penderita itu kebanyakan dari kalangan wiraswasta dan juga ibu rumah tangga,

“ Untuk ibu rumah tangga tertular oleh suaminya yang membawa virus tersebut,” jelasnya.

iklan
Baca juga:  Disdukcapil Salatiga Jemput Bola Penduduk Rentan

 Dikatakan Yunis, Orang Dengan HIV AIDS ( Odha) di Salatiga selalu dalam pantauan serta pendampingan dan dengan pengobatan yang rutin dari pemerintah secara gratis.

“Ada dua rumah sakit yang bisa diakses untuk obat ARV yaitu di RSUD Salatiga dan RS Ario Wirawan, selain itu ada dua Puskesmas satelit yang sudah dilatih untuk pemberian obat itu yaitu di Puskesmas Mangunsari dan Sidorejo Lor,” imbuhnya.

 Rahayunis juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan para ODHA, karena penting diketahui bahwa virus HIV/ AIDS tidak gampang menular, lain lagi dengan virus Corona atau TBC.

“ Jadi kami menghimbau kepada masyarakat Sementara, Sekretaris DKK Kota Salatiga Mahardi juga mengajak masyarakat agar pro aktif untuk memeriksakan diri HIV/ADIS, karena gratis.

Baca juga:  Panti di Solo Ini Khusus Nangani Anak-anak Tertular HIV

” Entah sakit atau tidak cek HIV/AIDS dan semua Puskesmas di Salatiga sudah bisa untuk mengecek dan gratis,” ujar Mahardi.

Dikatakan Mahardi, bila kesadaran masyarakat untuk cek kesehatan diri sudah tinggi, maka bisa diketahui apakah mengidap atau tidak, sehingga bisa dilakukan penanganan lebih lanjut.

” Karena para penderita ini tidak ada tandatanda khusus, sama seperti orang sehat,” ujarnya.

 Mahardi mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS di sekolahansekolahn dan juga di pabrik-pabrik di Salatiga dengan harapan masyarakat bisa tahu, bagaimana cara penularan HIV/AIDS dan cara mencegahnya dan dengan cek HIV/AIDS.

“Bahkan juga melakukan tes darah terhadap para karyawan di sejumlah pabrik di Salatiga untuk mengetahui apakah ada yang mengidap atau tidak,” ujarnya.

Baca juga:  Jateng Optimalkan Jogo Tonggo dan Operasi Yustisi Dukung Penerapan PSBM

Dikatakannya, DKK Salatiga juga melakukan pemeriksaan rutin berkala terhadap para Pemandu Karaoke ( PK) di komplek karaoke Sarirejo ( Sembir) Salatiga. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau sekaligus sebagai bentuk antisipasi terhadap penularan HIV/ AIDS dan penyakit lainnya. (deb/sgt)

iklan