Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang wajib dipelajari oleh siswa di Indonesia sejak SMP sampai dengan Perguruan Tinggi. Sebagai bahasa asing , bahasa Inggris hanya dipelajari, didengarkan dan dipakai di kelas-kelas yang ada di sekolah. Di luar kelas, siswa hampir tidak pernah menemui pemakaian bahasa Inggris oleh orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, siswa harus mampu memaksimalkan keadaan yang dapat mensupport pembelajaran bahasa Inggris.
Di SMA, pelajaran bahasa Inggris di kelas X, XI ataupun XII hanya dapat ditemui 2 jam pelajaran (2 x 45’) per minggu, siswa harus bisa memperbanyak kesempatan untuk melatih dan mempelajarinya sendiri .
Siswa SMA harus sudah menyadari pentingnya belajar secara mandiri, tidak tergantung kepada gurunya. Mereka harus dapat menggabungkan teori penguasaan bahasa yang menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah kebiasaan yang diperoleh melalui dua cara, yaitu belajar (usaha menguasai suatu bahasa dengan cara belajar formal mulai dari tata bahasa, pengucapan, intonasi, kosa kata secara formal di kelas) dan penguasaan (memperoleh bahasa dengan cara pembiasaan dan usaha tidak sadar seperti seorang anak kecil yang mempelajari/memperoleh bahasa ibunya).
Untuk itu ada tips menguasai bahasa Inggris yang diambil dari buku ‘How to be a More Successful Language Learner’ karangan Joan Rubin & Irene Thompson (1985) . Tips tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, siswa seharusnya mempunyai pengaturan waktu yang baik dalam belajar bahasa Inggris. Mereka harus mempunyai jadwal yang teratur untuk belajar bahasa Inggris setiap harinya. Meskipun hanya 10 atau 15 menit.
Kedua, siswa seharusnya aktif selama pelajaran bahasa Inggris di dalam kelas. Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya ataupun latihan yang ada di buku. Di SMA 2 Kudus yang menggunakan sistem SKS, setiap KD diharuskan menyelesaikan satu (1) UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri)
Ketiga, Siswa seharusnya memiliki kebiasaan membaca materi/sesuatu bacaan dalam bahasa Inggris. Seperti buku, cerita, atau koran yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris.
Berikutnya, siswa seharusnya berinteraksi dengan orang yang sudah mahir berbahasa Inggris secara intensif. Baik guru bahasa Inggris, penutur asli, ataupun orang yang sudah lancar berbahasa Inggris.
Selanjutnya, siswa memiliki kebiasaan menulis menggunakan bahasa Inggris . Misalnya menulis buku harian/diary dalam bahasa Inggris. Karena menulis adalah kegiatan yang dapat melatih kemampuan tata bahasa/Grammar, Mereka dapat mengecek tingkat pemahaman Grammar dalam kalimat yang mereka tulis.
Selain itu, siswa seharusnya sering mendengarkan sesuatu dalam bahasa Inggris. Misalnya, mendengarkan lagu berbahasa Inggris, dialog, atau materi listening lainnya. Mendengarkan adalah cara untuk memperoleh input, stimulus ataupun varian juga kosa kata bahasa yang mereka pelajari.
Kemudian, siswa seharusnya mengerjakan soal tes atau ujian bahasa Inggris dengan cermat. Mereka harus membaca perintah yang ada dalam tes atau ujian tersebut dengan seksama. Jangan sampai terjadi salah persepsi.
Berikutnya, Siswa seharusnya ‘rehearse’ (mengucapkan di dalam kepala) menggunakan bahasa Inggris. Misalkan, guru memberi pertanyaan kepada siswa A (Where do you live?), maka siswa yang lain mencoba menjawab pertanyaan tersebut dalam hati dengan bahasa Inggris. Atau jika berada di dalam kamar tidur, mereka dapat membuat kalimat kalimat tentang apa yang mereka lihat. Contoh, melihat bantal di kamar, mereka dapat membuat deskripsi tentang bantal tersebut: It is a pillow. It is soft. I use it to sleep. It is made of cotton.
Terakhir, Siswa seharusnya memiliki kemampuan dan kemauan untuk membuat ringkasan materi yang diajarkan oleh guru menggunakan bahasa Inggris. Dalam mata pelajaran apapun mereka harus mampu mengungkapkannya dalam bahasa Inggris.
Ida Christiyanti, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris SMA N 2 Kudus