spot_img
32.4 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Polres Sukoharjo Beri Perhatian Yatim Piatu Covid-19, Satu Diangkat Anak Asuh

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Kasus kematian karena Covid19 membuat sejumlah anak anak harus menjadi yatim piatu. Di antaranya yang dialami tiga anak warga Sukoharjo.

Ashar Al Ghifari Putra Setyawan (8) satu dari sekian anak yang ditakdirkan menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal terpapar covid19. Namun Ghifari cukup beruntung karena ia diangkat menjadi anak asuh oleh Polres Sukoharjo, yang siap membiayai sekolah dan kebutuhan hidupnya sampai ia mandiri.

Ghifari putra tunggal dari almarhum Haryati dan Deni Budi Setyawan, yang meninggal pada 21 dan 23 Juli 2021. Juga sang kakek yang meninggal pada hari yang sama dengan ayahnya meninggal.

“Kami mendapatkan informasi dari masyarakat ada warga kami, seorang anak yang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal terpapar covid19 dalam waktu yang hampir bersamaan, lalu kami sepakat mengangkat sebagai anak asuh Polres Sukoharjo,” ungkap Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho, dikonfirmasi Rabu (28/7/2021).

Ghifari yang duduk di kelas 2 MIN Sukoharjo, kini diasuh oleh Budhe nya, Eni Sulistiyowati.
Kapolres Sukoharjo juga berpesan pada Bhabinkamtibmas untuk memantau kebutuhan Ghifa, baik untuk sekolah maupun kehidupan sehari-hari. Kapolres Sukoharjo juga memastikan bahwa diangkatnya Ghifari sebagai anak asuh akan terus berlanjut sampai Kapolres yang nanti menggantikannya.

Yatim piatu juga dialami dua anak warga Mojolaban, Angga Raka Saputra (15) pelajar SMP, warga Jatimalang Rt 01/13 Desa Palur Kecamatan Mojolaban. Ia ditinggal ibunya Rini, pada 29 Juni 2021 dan ayahnya Suratman pada 4 Juli 2021, keduanya meninggal terpapar covid19.

Lalu juga Andika Aditya (18) pelajar SMK, warga Sembung Wetan Rt 1 Rw 11, Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban. Ia ditinggal ibunya yang sudah janda, Wati Wahyuningsih pada 13 Juli 2021.
Kedua anak tersebut juga mendapat perhatian dari Polres Sukoharjo, melalui Polsek Mojolaban.

“Angga dan Aditya kini hidup sebatang kara, meski ada saudara, namun ada di luar kota, jadi keduanya tinggal sendirian di rumah.” ungkap  Kapolsek Mojolaban Iptu Tarto, Rabu (28/7/2021).

Selanjutnya, Kapolsek Mojolaban mengatakan sementara ini kebutuhan makan terpenuhi karena ada program jogo tonggo. Melalui bhabinkamtibmas akan terus mengecek keberadaan dan kesehatan anak tersebut termasuk mengecek kebutuhan pokok dan kebutuhan sekolahnya. (dea/rit)
spot_img

TERKINI