JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia, tak terkecuali kesehatan bagi anak. Kesehatan anak dinilai sangat penting mengingat anak berperan sebagai agen perubahan pada masa mendatang. Pada kenyataannya tidak semua anak memiliki kesehatan yang cukup ideal, dikarenakan banyak anak di Indonesia yang menyandang autisme. Autisme sendiri merupakan gangguan fungsi otak yang menyebabkan komunikasi, interaksi sosial, adaptasi, dan perilaku pada anak terganggu. Akibat dari gangguan pola perilaku tersebut pemenuhan gizi seimbang pada anak autis sulit dimaksimalkan.
Permasalahan terkait gizi pada anak autis kerap ditemui di SLB Negeri Semarang. Berdasarkan kondisi yang ditemui, terdapat perbedaan dari segi pola perilaku oleh anak autis. Pola perilaku tersebut adalah picky eater atau hanya mengonsumsi makanan dengan jenis tertentu saja yang disukai. Kondisi tersebut mengakibatkan prevalensi malnutrisi dan defisiensi mikronutrien pada anak autis, karena sedikitnya variasi makanan atau hanya dominan pada makanan tertentu saja. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan pengetahuan pola makan pada anak autis baik dari segi pengenalan makanan, pemantauan gizi, dan edukasi itu sendiri.
Dari masalah tersebut, sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yakni Ilham Muhammad, Beni Rifqi Yafi Hibatullah, Muhammad Hakam Amnan, Farhan Syafiq Fadhillah, dan Nurul Afifah Dwifitriana dibawah bimbingan dosen Nuryanto, S.Gz, M.Gizi berinisasi untuk mencetus program yang dinamai Nutrizone.
Nutrizone merupakan program pengabdian untuk mengedukasi mitra SLB Negeri Semarang beserta para orang tua/wali dari anak-anak penyandang autis. Pada program yang dijalankan, terdapat inovasi Augmented Reality Pop Up Book dan Nutri-App. Augmented Reality Pop Up Book digunakan untuk mengenalkan makanan baru bagi anak autis. Metode ini dinilai cukup tepat, dikarenakan dapat memvisualisasikan objek maya menjadi nyata sehingga dinilai lebih interaktif bagi anak. Kemudian, penggunaan Nutri-App digunakan sebagai aplikasi untuk memantau pemenuhan gizi bagi anak autis oleh guru dan orang tua.
Pada aplikasi ini terdapat berbagai menu harian beserta informasi gizi, jika para orang tua lupa untuk memberi makan yang sesuai maka aplikasi akan memberikan notifikasi sebagai pengingat. Pengabdian ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2021.
Menurut Ilham, program pengabdian mengenai gizi ini sangat penting dilakukan. Hal ini dikarenakan jika gizi pada anak tidak terpenuhi secara seimbang, maka tak jarang anak akan mengalami gizi kurang, kegemukan atau bahkan obesitas. Selain itu, program Nutrizone yang dirancang menekankan aspek keberlanjutan program, sehingga meski program yang dijalankan nantinya telah usai maka tetap diharapkan program masih dapat terlaksana oleh Mitra. Bahkan, pada akhir Juli 2021 Tim PKM Nutrizone akan mengadakan pembukaan program kerelawanan nasional mengenai edukasi gizi dalam rangka memperingati hari anak. Harapannya, tidak sekadar tim PKM Nutrizone yang bergerak untuk mengedukasi masyarakat mengenai gizi, tetapi pemuda Indonesia yang dianggap agent of change juga perlu turut andil untuk menyukseskan acara ini. (biz/rew)
DATA PENULIS
NAMA : Ilham Muhammad
No. HP : 085904243411
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro