Keberhasilan suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pemilihan metode yang digunakan. Metode dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara penerapan prinsip-prinsip didaktis, pendidikan, dan psikologis dalam menyediakan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk memperoleh seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap, serta nilai-nilai yang mengakibatkan perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi (Shalahuddin, 1987:23).
Belajar IPA dari rumah artinya adalah belajar IPA secara mandiri dengan arahan guru melalui pemberian materi secara daring, baik berupa catatan, video pembelajaran, ataupun hanya berupa foto-foto contoh soal dan pembahasannya. Belajar daring seperti ini untuk mata pelajaran IPA selama beberapa bulan dalam masa pandemi COVID-19 berpotensi akan menjemukan bagi peserta didik.
Pembelajaran yang bersifat kooperatif sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah memahami dan menemukan konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah yang kompleks (Trianto, 2007:41). Lebih lanjut Trianto (2009) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya. Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya degradasi nilai-nilai etika dan moral di kalangan remaja (Syarif, 2016).
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui kelas maya yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring.
Membaca adalah suatu kunci pokok seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan fakta tersebut, maka penulis sebagai guru IPA berpikir untuk mencoba menerapkan metode Reading Guide dalam rangka meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Sebagai alasan dalam pemilihan metode Reading Guide adalah karena metode Reading Guide ini bersifat efektif, komprehensif, melekat, dan menyenangkan.
Reading Guide atau disebut juga bacaan terbimbing adalah suatu metode pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada unsur membaca dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan yang di dalamnya merupakan inti dari apa yang ingin digali dari pokok bahasan materi tersebut.
Lokasi sekolah yang berada di wilayah pedesaan seperti SMP Negeri 2 Weru Sukoharjo sangat mendukung untuk dilakukan pembelajaran dengan metode Reading Guide. Penggunaan metode Reading Guide ini merupakan penggunaan metode pembelajaran yang inovatif yang lebih banyak melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Fisika.
Hal paling sederhana yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memanfaatkan metode Reading Guide bagi siswa SMP Negeri 2 Weru Sukoharjo kelas IX semester I tahun pelajaran 2021/2022 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Sistem Reproduksi pada Manusia. Hasil penelitian dengan metode Reading Guide adalah bahwa metode ini dapat meningkatkan kualitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Sistem Reproduksi pada Manusia pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Weru Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2021/2022. Hal ini membuktikan bahwa metode Reading Guide tepat digunakan sebagai metode pembelajaran pada masa pandemi ini.
Dengan demikian, pembelajaran daring dengan menggunakan metode Reading Guide merupakan solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah yang sekaligus sebagai usaha untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa, dan pihak sekolah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif dan efisien.
Oleh: Misticha Dewi, S.Pd.
Guru SMP N 2 Weru