Jadi Pusat Wisata ASEAN, Masyarakat Diminta Ikut Kembangkan Danau Toba

JATENGPOS.CO.ID.JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menyatakan Western Indonesia Economic and Business Hub for Asean, khususnya di Sumatera Utara telah berjalan. Komunitas masyarakat dan gereja diminta ikut terlibat secara aktif dalam pengembangan potensi wisata serta pertanian di sekitar kawasan Danau Toba.

“Implementasi bapak dan ibu sekalian itu yang dibutuhkan. Jadi nanti menurut saya saat berkhutbah di gereja, ini pesan dari pusat, harus ada khotbah mengenai kebersihan, ketauladanan, teamwork, kebersamaan, keramahtamahan yang dikaitkan dengan ayat-ayat Alkitab yang sangat banyak sekali di sana,” ujar Luhut dalam pertemuan awal tahun pemerintah, gereja dan komunitas di Jakarta, Sabtu (3/2).

Selain Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Ompui Ephorus Pendeta Darwin Lumbantobing, Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung turut menghadiri dan menjadi pembicara utama dalam pertemuan tersebut.

Acara ini dihadiri komunitas Horas Halak Hita (H3) dan Komite Pelaksana Pelayanan Strategis Huria Kristen Batak Protestan (KPPS HKBP). Menko Luhut meminta agar ayat-ayat dalam Alkitab dikaitkan dengan praktik pengembangan pariwisata dan pertanian di Danau Toba.

iklan
Baca juga:  Dua Artis Inggris Enjoy Liburan di Bali

“Tolong supaya HKBP bisa mendesainnya dari sekarang,” tambahnya.

Menurut Menko Luhut, HKBP atau gereja dapat memainkan peran lebih penting untuk membawa spirit kebersamaan. Selain itu, memberikan ketauladanan serta mendidik masyarakat Batak agar tidak tersingkir di tengah pengembangan Danau Toba.

“Kita tidak hanya bicara Toba saja, ini menyangkut semua sampai nanti ke Dumai, Kuala Tanjung,  Kualanamu dan segala macam. Dan ini hebat, dampaknya sampai kepada orang Batak. Kalau orang Batak tidak menyiapkan dirinya maka mereka akan bisa menjadi terpinggirkan,” ingat Purnawirawan Jenderal TNI itu.

Yang tak kalah penting, lanjut Luhut, untuk membawa kemajuan bagi masyarakat Batak adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama, tambahnya, karena pengembangan wilayah terpadu dan pembangunan infrastruktur di Sumatera yang membuka peluang investasi yang makin meluas.

“Oleh karena  itu kita orang Batak punya peran penting bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas pendidikan kita di sana. Supaya orang Batak itu bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” sambungnya. Selain itu, Menko Luhut juga meminta agar gereja juga berperan dalam mengembangkan pertanian, menurutnya banyak yang bisa dikembangkan. Gereja bahkan diimbau turun langsung ke lapangan.

Baca juga:  Pengelola Objek Wisata di Kudus Disiplin Prokes

“Di bidang pertanian, itukan herbal kita banyak. Herbal itu kita kembangkan sekarang. Gereja harus berperan, gereja harus turun berkhotbah ke sawah tidak hanya di dalam gereja saja,” pintanya dengan mimik serius.

Di forum ini, Menko Luhut lalu mengungkapkan perkembangan ekonomi dunia yang dia ketahui ketika menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss minggu lalu.

“Nah di situ disebutkan bahwa pertumbuhan ekomoni dunia itu sangat bagus sekali selama satu dekade belakangan ini,” kata Luhut. Lebih lanjut, Menko Luhut meminta kepada Bupati Tapanuli Utara agar menata Bandara Silangit. Karena kawasan itu akan menjadi hub (pusat) wisata dari Asia Selatan ke Asia Tenggara.

“Saya udah bilang ke pak bupati tatalah itu Silangit dengan bagus. Jangan pula sembarangan tatanya, tatalah dengan arsitektur Toba, arsitektur Batak yang modern. Itu pesan dari pak Presiden,” tegasnya. Untuk mendukung hal itu, di sela-sela even _World Economic Forum_ di Davos, Menko Luhut sempat bertemu dengan CEO Air Asia Tony Fernandes dengan didampingi oleh Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno.

Baca juga:  Menikmati Olahan Kelinci Spesial di Warung Makan Tanto Tanti Bandungan

“Sudah ketemu Tony Fernandes, dia janji akan bawa turis dari India, Tiongkok, dan Filipina,” sebutnya.Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, komunitas (community) gereja HKBP punya pengaruh yang kuat di masyarakat Tapanuli, termasuk di Danau Toba. Menurutnya, gereja mempunyai kekuatan untuk menyadarkan masyarakat untuk bisa memanfaatkan pembangunan infrastruktur di Danau Toba.

“Banyak yang bisa dikembangkan masyarakat sekitar Danau Toba. Bisa ambil dari sisi UMKM-nya, kulinernya, homestay, bahkan sampai travel agent. Ini bisa membuka banyak peluang usaha dan peluang kerja untuk masyarakat dan akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat,” ujar Menpar Arief Yahya.(*/jan)

iklan