JATENGPOS.CO.ID, – Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Menurut Handoyo (2015:34) Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang mempunyai peran paling penting untuk membentuk kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, pada anak. Materi yang disajikan pada kurikulum 2013 sedikit lebih rumit dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya dikarenakan pembelajaran pada kurikulum ini lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah. Bilangan bulat dan pecahan merupakan materi yang dipelajari oleh siswa kelas VII pada Kombpetensi Dasar (KD) 3.3 Menjelaskan dan menentukan representasi bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif dan Kompetensi Dasar (KD) 4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari dan dipahami. Di sisi lain cara penyampaian materi kepada siswa kadang terkesan monoton. Hal ini mengakibatkan siswa dapat menjadi malas untuk belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Salah satunya adalah hasil belajar matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Kedungwuni Semester 1 Tahun 2019/2020. Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) kelas VII A SMP Negeri 3 Kedungwuni diperoleh nila rata-rata kelas adalah sebesar 47% sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Hal ini disebabkan karena ada beberapa masalah yang muncul saat siswa diajarkan materi Bilangan bulat dan pecahan. Salah satunya adalah kurangnya pencapaian hasil belajar matematika karena guru kurang tepak dalam mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dipilih. Pada hal ini sebenarnya guru sudah menggunakan berbagai variasi strategi pembelajaran, seperti salah satunya strategi penggunaan media power point pada proses pembelajaran. Tetapi strategi tersebut belum mampu membuat siswa lebih aktif dalam memahami materi bilangan bulat dan pecahan yang menekankan pada proses berpikir abstrak serta suasana pembelejaran cenderung pasif sehingga siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian masalah diatas maka salah satu upaya yang dapat dilakukanoleh guru adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa menikmati pembelajaran dengan menyenangkan. Strategi yang digunakan adalah joyful learning, yang berorientasi pada aktivitas pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Damayanti (2006: 191-194) Strategi pembelajaran menyenangkan (joyful learning) merupakan proses pembelajaran yang membangun hubungan antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure). Adapun langkah yang dilakukan dalam rangka menciptakan joyful learning adalah sebagai berikut: Pertama penataan ruangan yang menarik dengan memenuhi unsur keindahan. Kedua Menghidupkan aktivitas pembelajaran dengan variasi model pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan serta gerakangerakan guru yang mampu menbangkitkan motivasi belajar siswa. Ketiga, Mengisi waktu jeda dengan kegiatan yang menyenangkan seperti membuat pertanyaan lucu, humor, penjelasan tentang transisi menggunakan berbagai sumber yang dapat mendorong siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran.
Penerapan strategi joyful learning menunjukkan peningkatan pada hasil belajar matematika materi bilangan bulat dan pecahan pada kelas VII A SMP Negeri 3 Kedungwuni. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas bisa naik hingga mencapai 76,5%. Joyful Learning sangatlah efektif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Eka Sulistyaningsih, S.Pd
Guru Matematika di SMPN 3 Kedungwuni Kab. Pekalongan