Temuan Penyimpangan Proyek Renovasi 4 SD, LSM LAPAAN RI Sesalkan PTM Tertunda

Kondisi proyek SDN Bumi yang masih berantakan belum di rapikan. Foto : Ade Ujianingsih/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Proyek renovasi gedung empat sekolah dasar di kota Solo diduga bermasalah, selain buruknya kualitas pemasangan sejumlah bagian konstruksi, juga mundurnya penyelesaian proyek mengakibatkan pembelajaran tatap muka (PTM) masih ditunda.

Proyek tersebut ada di SDN Bumi I, SDN Pajang I, SDN Kemasan I dan SDN Kratonan, Dimana dana proyek ini diambilkan dari anggaran DAK yang nilainya Rp.1.903.258.000 untuk 4 paket pekerjaan berupa rehab gedung.

Tokoh Kota Solo sekaligus Ketua LSM Lembaga Penyelamatan Aset dan Anggaran Belanja Negara RI (LAPAAN RI) Jateng, Dr. BRM Kusumo Putro, SH., MH, mengaku memiliki data dan bukti adanya dugaan penyelewengan proses pembangunan rehab gedung sekolah tersebut.

Baca juga:  Bajo Siap Kembali Lawan Gibran Bertarung di Pilkada 2024

“Berdasarkan temuan di lapangan oleh tim kami, ada bukti hasil pekerjaannya amburadul, tenggat waktu penyelesaiannya pun minta mundur dua pekan. Kontraktor tidak bisa menyelesaikan tepat waktu sesuai kontrak kerja yakni 16 Oktober 2021,” ungkap Kusumo, Senin (15/11/2021).

iklan

Sementara kualitas pekerjaan, menurut Kusumo, sesuai kondisi di lapangan sungguh memprihatinkan, terutama di bagian atap dan lantai keramik, kusen jendela.

“Masih adanya atap yang bocor di sana sini, padahal masuk musim penghujan, praktis akan mengganggu kegiatan belajar mengajar,” lanjut Kusumo.

Kusumo pun mengkhawatirkan jika gedung itu nantinya dipakai untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sebab dengan kualitas seperti hasil temuan evaluasi tim nya, akan sangat membahayakan bagi murid maupun guru.

Baca juga:  Buruh Bangunan Hidup Andalkan Bantuan, Bersyukur Terima Sembako LAPAAN RI

“Hal ini layak dipertanyakan, terutama kepada dinas terkait. Hasil dengan dana yang dialokasikan tak sebanding, seharusnya bisa lebih baik dari pada saat ini,” ujar Kusumo.

Bahkan Kepala Sekolah SD Pajang I dan Bumi I, sesuai dengan klarifikasi yang dilakukan timnya pun mengakui dan membenarkan bahwa rehab yang dilakukan tak sesuai harapan. Tentunya ini menjadi tanggung jawab dari pengawas dan konsultan dari Dinas Pendidikan.

“Kami berharap dinas terkait, terutama Kepala Dinas Pendidikan melakukan inspeksi ke lapangan demi melihat kondisi riil rehab gedung sekolah di empat SD tersebut, jangan seolah-olah tak mau tahu, kalau rehab itu sekiranya mengkhawatirkan saya mohon untuk dibongkar dan dibangun ulang sesuai dengan spek yang ada sesuai dengan ketentuan Dinas Pendidikan,” tegasnya. (Dea/bis)

Baca juga:  Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 di Boyolali Capai 78 Persen
iklan