26.1 C
Semarang
Selasa, 8 Juli 2025

Gaung Hari Kesatuan Gerak PKK semakin Semarak dengan Safari Pelayanan KB MKJP

JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK yang jatuh pada bulan November, BPKB (Balai Penyuluhan Keluarga Berencana) Kecamatan Gajah bekerjasama dengan Tim Medis Puskesmas Gajah 1 dan Puskesmas Gajah 2 mengadakan Safari Pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) jenis Inplan dan IUD. Pelayanan ini menjadi momen yang sangat bermakna karena masih dalam situasi Pandemi Covid 19, PPKM Level 1. Hal ini dipandang sangat penting, guna memimalisir Drop out dari Peserta KB Aktif, serta menjaring Peserta KB Baru.

Kadinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Daryanto, MM melalui Kabid P2PP Sukardjo, SKM, M.Kes kepada wartawan menjelaskan, kegiatan dalam rangka menyambut HKG PKK mereka mengadakan pelayanan KB MKJP untuk menjaring akseptor baru sekaligus menghindarkan hilangnya atau drop out para peserta KB lama.

Baca juga:  BNNP Deklarasikan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran Kampus Anti Narkoba

“Meski masih dalam suasana pandemi namun kami berusaha untuk terus memberikan pelayanan KB untuk menjaring peserta KB baru dan juga mencegah adanya drop out peserta KB aktif,” jelasnya.

Dari Pelayanan KB dalam rangka HKG PKK tahun ini, jumlah Akseptor KB yang hadir dalam Pelayanan KB di Puskesmas Gajah 1 dan Puskesmas Gajah 2 tersebut total sebanyak 24 Akseptor. Adapun rincian para peserta adalah Ganti Cara dari Suntik ke Inplan 4 orang, Inplan Baru 2 Orang, IUD Baru 1 orang serta Bongkar Pasang Inplant 14 orang serta Bongkar Inplan 3 Orang.

Sukardjo berharap dengan dengan adanya Pelayanan KB MKJP tersebut, diharapkan tingkat kelahiran dapat terkontrol secara baik. Bahkan, BPKB Kecamatan Gajah memberikan fasilitasi antar jemput Calon Akseptor KB ke rumah masing-masing, sehingga di masa Pandemi seperti saat ini, Calon Akseptor diberikan fasilitas kemudahan akses Pelayanan KB MKJP, di samping meyakinkan bahwa Pandemi bukan menjadi faktor penyebab melonjaknya angka kehamilan akibat minimnya Akses Pelayanan KB kepada Calon Akseptor. Di samping hal tersebut sebagai terobosan baru yang mesti dilakukan guna menanggulangi imbas dari pembatasan kegiatan atau aktivitas masyarakat di luar rumah, di mana hal tersebut dikandung maksud guna memutus mata rantai penularan virus Covid 19.(*)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya