Maksimalkan Layanan, Jasa Raharja Dorong Konsep Digitalisasi SAMSAT

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Era disrupsi digital memaksa kita untuk mengubah pola kinerja lebih cepat dan profesional. Hal tersebut yang didorong Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono, dengan mengusung perlunya langkah-langkah digitalisasi, khususnya pada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT).

“Guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam pelayanan STNK, pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBNKB, SWDKLLJ, dan pendapatan negara bukan pajak lainnya, perlu memaksimalkan konsep digital. Hal ini mutlak diperlukan seiring dengan tren digital di setiap lini kehidupan saat ini.” Ungkap Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono, dalam Rapat Koordinasi Tim Pembina SAMSAT tingkat nasional, di Batam, Rabu (8/12/2021).

Rapat Koordinasi Tim Pembina SAMSAT tingkat nasional mengambil tema Kolaborasi Pelayanan Samsat di Era Digital dalam Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima, dihadiri Inspektorat Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi mewakili Kapolri, Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Dr. Drs. Agus Fatoni, MSi, mewakili Menteri Dalam Negeri, Kakorlantas Jend Pol Drs. Firman Shantyabudi, MSi, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Kapolda Kepri Irjen Pol DR Aris Budiman Bulo, M.Si, Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Drs Yusri Yunus, Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana dan pejabat lainnya.

Baca juga:  Sambut ASEAN Para Games, Kominfo Ajak Bangun Semangat Sportivitas dengan Konten Positif

Rivan Achmad memaparkan, Jasa Raharja turut melaksanakan inisiatif untuk mendukung pelayanan masyarakat yang terintegrasi melalui pemanfaatan data dan sinergi antar instansi untuk menuju Big Data Samsat yang terpusat dan terintegrasi serta memiliki kualitas data sesuai standar.

iklan

Saat ini, berdasarkan database Jasa Raharja, terdapat 1.674 Samsat, baik Samsat Induk, Pembantu, Unggulan (Drive Thru, Online, Keliling dan Gerai), dengan transaksi hingga dengan November 2021 mencapai 66.449.163 transaksi, atau mengalami kenaikan 1,29% dari tahun sebelumnya.

Tim Pembina Samsat telah membentuk Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) dan Digitalisasi Road Tax, yang diharapkan dapat terus berkembang ke depannya tidak hanya sebagai alat saluran pembayaran tapi juga dapat menjadi bank data. Hal ini diperlukan sebagai alat analisis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor otomotif dan meningkatkan fungsi verifikasi kendaraan bermotor.

Baca juga:  Baznas Sukoharjo Salurkan 5.010 Paket Sembako Untuk PKL Terdampak PPKM

“Besar harapan kami digitalisasi road tax dapat menjadi salah satu alat electronic vehicle identification sehingga kelak memungkinkan menjadi modern road payment sistem pada seluruh transaksi di jalan baik pembayaran tol, parkir, dan lain sebagainya tanpa ada kontak fisik manusia menggunakan kartu,” urai Rivan.

Kontribusi Jasa Raharja

Pada kesempatan ini, Rivan juga memaparkan, hingga November 2021 Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kepada ahli waris maupun korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas sebesar Rp 2,15 triliun, seiring dengan terjadinya kenaikan korban khususnya meninggal dunia atau dengan kata lain terjadi peningkatan fatalitas.

Peningkatan penyerahan santunan ini tentunya harus diikuti dengan peningkatan kualitas layanan. Untuk itu Jasa Raharja terus bersinergi dengan Rumah Sakit, BPJS Kesehatan, asuransi lain seperti Asabri, Taspen, dan BP Jamsostek, guna menekan angka korban laka yang tidak tertangani atau membayar secara reimburse ke rumah sakit.

Baca juga:  Pilkades Serentak 5 Pentahana Tumbang dan 5 Lawan Istri Sendiri

“Saat ini Jasa Raharja telah bekerja sama dengan 2.352 rumah sakit atau 95,26% dari total jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia dan sebanyak 90 persen santunan luka telah berhasil ditangani, dengan sebagian kecil 10 persen sisanya melakukan reimburse saat rawat jalan,” tambah Rivan.

“Upaya-upaya pencegahan kecelakaan juga kita lakukan dengan menyelenggarakan berbagai program baik program edukatif seperti pelatihan awak angkutan atau program pelatihan penanganan korban lakalantas, juga program partisipatif berupa safety campaign bersama Sateholder terkait seperti Korlantas Polri, Kemenhub dan 5 pilar keselamatan (RUNK), juga program preventif dengan memberikan bantuan alat/sarana pencegahan kecelakaan seperti traffic cone, barikade dan peralatan safety lainnya, serta Redspot.” tutup Rivan. (Dea/bis)

iklan