JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Libur tutup tahun Natal & Tahun Baru (Nataru), di tahun ini. Meski, masih dalam tatanan kebijakan keterbatasan kegiatan berbasis masa. Di prediksi PHRI Jateng, roda ekonomi industri pariwisata, mampu mencapai target yang di inginkan oleh pelaku usaha pariwisata.
Hal tersebut, di katakan Benk Mintosih selaku Wakil Ketua PHRI Jateng dan pemilik Resto Bali Solo. Bahwa, pembatalan kebijakan PPKM level 3 dari pemerintah pusat, menjadi Oase peningkatan ekonomi industri pariwisata di berbagai bidang sektor usaha.
“Apresiasi untuk pemerintah yang membatalkan kebijakan PPKM level 3. Kebijakan ini benar – benar menjadi semangat para pelaku usaha pariwisata, dari hotel, tempat wisata, kulinari, transportasi dan lainya”, ujarnya.
Di Jelaskan, atmosfir positif dari dampak pembatalan kebijakan PPKM level 3. Di harapkan, pemerintan tetap konsisten tidak ada lagi perubahan kebijakan.
“Kami sadar betul, bahwa kegiatan roda ekonomi yang kami lakukan harus tetap menerapkan prokes dengan berbagai kebijakanya. Nah, meski nanti akan muncul kebijakan keterbatasan saat Nataru, kami akan tetap patuh dan menjalankanya dengan baik. Yang paling penting, kelonggaran untuk para pelaku industri pariwisata bisa tetap berjalan dengan baik, sehingga ekonomi bisa berjalan sesuai target,” terangnya.
Benk Mintosih atas nama PHRI Jateng, tetap optimis libur tutup tahun Nataru, menjadi awal kebangkitan ekonomi industri pariwisata di tahun ini.
“Di tandai dengan data hingga 90 persen okupansi untuk kebutuhan menginap segmen keluarga dan wisatawan di berbagai hotel di Jawa Tengah. Angka tersebut, bisa menjadi acuan kami untuk tetap semangat membangun citra positif ekonomi industri pariwisata di tengah masa pandemi”, tutup Benk Mintosih.
Tidak saja bisnis hospitality, bidang pariwisata lainya diantaranya, tempat wisata, agen travel, transportasi, kulinari dan lainya. Kini, tengah meningkat dengan grafik angka kunjungan yang melonjak tajam, tidak seperti tahun sebelumnya. (ucl)
