Boneka Tangan, Tingkatkan Minat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Farida Hanum, S.Pd.SD SD Negeri 1 Kalipang

JATENGPOS.CO.ID,  – Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 1 Kalipang pada materi menyampaikan pesan masih jauh dari harapan. Hal ini dibuktikan dengan nilai ulangan harian siswa hanya memperoleh rata-rata 58,53. Sedangkan KKM yang ditetapkan adalah 60. Dari 16 siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa. Maka dari itu guru berusaha mencari cara agar pembelajaran menarik dan menyenangkan, siswa menjadi aktif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Keadaan tersebut menjadi perhatian yang serius dan harus segera diatasi dengan inovasi pembelajaran. Dengan keterbatasan pengetahuan, guru berusaha untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Oleh karena itu, guru mengemas proses pembelajaran dengan menggunakan model dan media pembelajaran. Upaya untuk mengatasi kondisi tersebut guru menggunakan media pembelajaran boneka tangan.

Baca juga:  Sedini Mungkin Pendidkan Moral Diterapkan Pada Anak

Media boneka tangan  adalah boneka dijadikan sebagai media atau alat bantu yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, yang ukurannya lebih besar dari boneka jari dan bisa dimasukkan ke tangan. Pemanfaatan boneka tangan sebagai media pembelajaran masih sangat jarang dilakukan oleh guru di sekolah dasar saat ini, hal ini dikarenakan media boneka tangan dianggap menjadi naturalis dalam cerita anak. Tokoh-tokoh yang dimainkan dalam cerita anak dapat diwujudkan melalui boneka, berbicara dengan gerakan-gerakan yang mendukung pembelajaran dan dapat diikuti oleh anak-anak. Melalui media boneka tangan anak tahu mana tokoh yang sedang berbicara, isi dalam cerita, alur jalan cerita, dan bagaimana perilakun ya, boneka kadang menjadi hidup dalam imajinasi anak (musyarofah:2010).

Baca juga:  Belajar dari Sifat yang Dimiliki Setan

Di dalam kelas, guru menerapkan media boneka tangan pada materi menyampaikan pesan. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdapat 4 siswa dan mendapat 2 buah boneka tangan yang digunakan untuk mempraktekkan percakapan yang terdapat di teks. Dalam hal ini, dua orang siswa mempraktekkan di depan kelas sedangkan dua siswa lainnya bertugas menulis pesan apa yang disampaikan oleh kedua temannya tadi. Kemudian hasilnya dibacakan di depan kelas dan kelompok yang lain bertugas untuk menanggapinya. Dalam akhir pembelajaran, guru menyimpulkan hasil diskusi dari 4 kelompok tersebut.


Penggunaan media boneka tangan ternyata sangat efektif dalam proses pembelajaran. Dengan media boneka tangan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi menyampaikan pesan pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya pemahaman siswa yang melampaui KKM, dari 6 siswa menjadi 16 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kalipang.

Baca juga:  Peran Gawe sebagai Media Sosialisasi di Era Millenial

 

Farida Hanum, S.Pd.SD

SD Negeri 1 Kalipang